Sudah lama tidak turun hujan selebat ini. Sangat bersyukur saya masih bisa merasakan suasana ini.


Baca juga : Beradaptasi


Banyak hal yang terjadi saat kemarau datang. Mulai dari kekeringan, kebakaran, kabut dan mungkin masih ada yang lain.


Sebelumnya, kita dihadapkan dengan kabut yang luar biasa tebalnya, sampai-sampai kita sulit untuk bernafas. Ditambah lagi kita harus menggunakan masker ketika sedang berada di luar rumah. Kebanyang kan bagaimana sulitnya kita untuk bernafas lega.


Kemarau, mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang hemat dan menghargai air. Bagaimana tidak, hujan belum turun tapi kita malah boros menggunakan air. Saya rasa itu perbuatan yang tidak seharusnya kita lakukan. Beruntungnya kemarau ini tidak sampai membuat kita mengungsi ke parit untuk mandi dan mengambil air.


Senang rasanya bila hujan turun. Hujan kali ini bisa membuat gentong penuh dengan air dan yang pasti hujan kali ini bisa mengusir kabut yang mengganggu pernafasan kita.


Jangan lupa berdoa saat hujan turun.


Rumah menjadi tempat bagi saya untuk mengistirahatkan badan dan memulai kebiasaan yang telah saya jalani sebelumnya. Kebiasaan saya saat bekerja tentu berbeda saat saya berada di rumah.

Bekerja
Saat bekerja saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja. Hmm, iya lah namanya juga bekerja.

Namun yang saya rasakan saat bekerja, waktu terasa lebih cepat. Karena saya melakukan hal yang seperti itu dan terus berulang. Bosan, mungkin itu kata yang tepat. Tapi ada enaknya juga. Waktu tak terasa dan saya bisa cepat pulang ke rumah.

Rumah
Di rumah, mungkin saya lebih banyak mengistirahatkan badan. Tapi jadwal di rumah langsung berubah, berbeda seperti saat bekerja.

Mencuci piring, mencuci pakaian, melipat pakaian, merapikan tempat tidur, menyapu dan mencuci motor, mungkin itu yang saya lakukan di rumah. Ya walaupun tidak semua saya lakukan terus menerus.

Baca juga : Emosi

Saya harus beradaptasi saat di rumah dan saat bekerja. Karena suasana, tempat dan kondisinya berbeda.

Saya pulang | 19 Februari 2021


Sintang. Banyak kisah di tempat ini. Ada suka maupun duka, walaupun kebanyakan duka yang kami rasakan. Selamat tinggal Sintang. Tidak hari ini, mungkin lain kali.