Tahun 2021 memang banyak meninggalkan kisah untuk semua orang, terkhusus untuk diri saya sendiri. Ga terasa sebenernya udah mau menginjak ke tahun 2022, rasanya sebentar banget ya di tahun 2021 ini. Namun semua kisah yang saya lewati di tahun 2021 tidak akan saya lupakan begitu saja. Lembaran baru hampir kita buka, namun jangan sampai kita lupakan lembaran lama yang sudah membuat kita berada di lembaran yang baru ini.


Tulisan kali ini intinya saya ingin menceritakan perjalanan saya di tahun 2021 ini. Oke langsung dimulai aja ya dari pada basa-basi yang malah bisa buat basi beneran.


Semangat dalam Bekerja


Namanya juga lulusan baru yang sangat membutuhkan duit, saya pastinya semangat apabila mendengar kata 'kerja'. Niatnya untuk ditabung dan digunakan di masa yang akan datang pastinya. Cerita pekerjaan saya di awal 2021, saya bekerja di daerah Sintang melanjutkan pekerjaan tahun lalu di 2020. Tidak banyak yang bisa diceritakan saat saya masih bekerja di Sintang. Ya mungkin ada beberapa masalah yang harus saya lalui, baik itu masalah pekerjaan maupun masalah pribadi saya. Saya bisa dibilang sebentar bekerja di sana dan memutuskan untuk pulang ke rumah bersama teman saya.


Baca juga: Sintang


Istirahat di Rumah


Setelah pulang dari pekerjaan, saya beristirahat di rumah. Saya juga bingung awalnya mau ngapain karena saya memutuskan untuk pulang dari Sintang. Hanya bisa membantu usaha orang tua membuat kerupuk ubi dan melanjutkan hari-hari seperti biasanya. Tapi saya harus mencari cara agar tidak meminta kepada orang tua walaupun saya belum mendapatkan pekerjaan pada saat itu. Saya sebenarnya sudah menjalankan usaha kecil-kecilan seperti menjual pulsa, paket data, voucher game, listrik dan lain-lain. Dari situlah saya mendapatkan uang jajan saya, yaa minimal untuk membeli paket data saya pribadi.


Baca juga: KRUCILAN, Langkah Awal Memulai Bisnis


Mulai Produktif di Rumah

Yang biasanya saya sibuk bekerja dan sekarang memiliki banyak waktu, saya jadi bisa mulai produktif untuk menulis di blog. Apalagi saat itu memasuki bulan puasa yang membuat saya rutin menulis setiap harinya. Saya memiliki target pada saat itu adalah satu hari satu tulisan. Awalnya berjalan lancar, namun lama-kelamaan saya tidak mampu dan akhirnya tulisan saya banyak yang tertunda.


Selain menulis saya juga mendapat kesempatan untuk berkumpul bersama dengan komunitas yang saya ikuti yaitu Blogger Kubu Raya Community. Di komunitas inilah saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang bisa saya terapkan di blog yang saya miliki. Komunitas ini memiliki orang-orang hebat yang pasti sudah ahli dalam bidangnya. Dan tentu saya juga memiliki teman yang juga bergabung dalam komunitas ini.


Baca juga: Buka Bersama Komunitas Blogger Kubu Raya | 1442 H





Saat #DiRumahAja saya banyak mengikuti webinar untuk mendapatkan ilmu yang bisa saya terapkan, dan yang pasti agar saya mendapatkan sertifikat. Walaupun ga tau sertifikat itu untuk apa wkwk.


Baca juga: Bootcampt Online - 1442 H #18


Berkumpul dengan Teman


Kalau sudah lulus memang susah ya buat kumpul bareng, apalagi udah sibuk dengan yang namanya kerja ataupun kuliah. Kita harus bisa memilih ni mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Walaupun demikian asekkkk, kita tetap memiliki waktu untuk sekedar kumpul bersama. Seperti berkumpul untuk buka bersama teman satu kelas. Tidak cuma membahas makanan aja tapi kita bisa saling tukar pikiran ataupun informasi tentang pekerjaan agar kedepannya kita bisa mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Walaupun ga langsung dapet si ya, tapi seenggaknya kita bisa mendapatkan informasi yang berguna dari teman kita.

Baca juga:


Kumpul dengan teman ga harus saat bukber kok. Kita bisa berkumpul saat lebaran ni. Biasanya kan kita kalo lebaran gantian dari rumah teman kita yang ini pindah lagi ke yang ini. Tapi tujuan utama tetap ke arah Bintang Mas ya kawan-kawan wkwk. Yaa karena yang jauh di sana jadinya kita habiskan dari Rasau dulu baru ke arah sana.


Selain ke rumah teman, biasanya kita ke tempat guru kita. Guru yang sudah memberikan kita ilmu jangan sampai kita lupakan begitu saja. Walaupun kadang sering lupa kalau lebaran ke tempat guru karena sudah keasikan ke tempat teman. Guru yang ga pernah dilupakan pastinya guru SD lah ya, secara udah ngajar kita selama enam tahun lamanya dibandingkan dengan SMP maupun SMA yang hanya 3 tahun. Tapi semua guru memiliki kesan masing-masing.


Baca juga: Hari Kemenangan


Mulai Bekerja Kembali


Setelah lebaran berakhir, saya mendapat kesempatan untuk bekerja namun kali ini di daerah Nanga Pinoh. Cukup jauh dari tempat saya tinggal, kira-kira 8 jam perjalanan. Saya lumayan senang bekerja di sana karena dekat dengan perumahan warga dan dekat dengan pasar. Dibandingkan dengan Sintang yang bisa dibilang cukup jauh dari pemukiman penduduk. Semua hampir berjalan lancar namun namanya pekerjaan pasti ada kendalanya ya kan.


Baca juga: Nanga Pinoh


Masalah Asmara

Di tahun ini mungkin saya gagal dalam masalah percintaan. Tapi ga tau sampai kapan kegagalan ini menghantui saya.


Namun saya bersyukur tidak semua orang seperti saya. Teman saya di tahun ini sudah melangsungkan pernikahan. Saya ikut senang karena bisa merasakan kebahagiaan walaupun tidak secara langsung. Ga tau kenapa di tahun ini sepertinya banyak yang menikah ya, atau mungkin banyak juga yang tunangan atau lamaran. Kita seharusnya bahagia apabila teman kita bahagia. Jangan sampai kita malah tidak suka melihat teman kita yang sudah bahagia. Ada saatnya saya bahagia, eeaaak.


Baca juga: Hari Bahagia


Melamar Pekerjaan



Saya mencoba peruntungan dengan memasukkan lamaran pekerjaan di berbagai perusahaan. Ada yang merespon, tapi tentu ada juga yang tidak merespon. Yang saya kaget adalah saya bisa lolos seleksi tapi untuk melanjutkan itu semua saya harus terbang ke Jakarta. Yaa bagaimana ya saya juga bingung. Bertanya dengan bapak dan saudara namun saya akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Saya tidak tau itu beneran apa enggak ya tapi saya sudah senang karena bisa dijadikan pengalaman.


Saya juga sempat melamar di perusahaan di Kubu Raya. Namun hingga sekarang belum ada panggilan kerja untuk saya. Tapi ada juga perusahaan namun kali ini di Pontianak. Saya berhasil lolos tahap seleksi hingga tahap interview. Yaa boleh lah ya cerita sedikit tentang lamaran pekerjaan ini. Saya awalnya diajak oleh teman saya untuk melamar di perusahaan tersebut. Saya dan teman saya akhirnya menyiapkan berkas yang diminta, mulai dari surat lamaran, SKD, Ijazah, dan yang lainnya. Baru kali ini saya melamar pekerjaan, karena biasanya saya langsung bekerja tanpa adanya surat lamaran. Setelah semua sudah lengkap saya dan teman saya mengirim surat lamaran tersebut ke kantor perusahaan. Tak lama kemudian saya dan teman saya lolos dalam tahap seleksi sampai ke interview. Namun hingga sekarang belum ada kabar lanjutan dari perusahaan tersebut. Yaa tak mengapa si ya semua bisa dijadikan pengalaman untuk hidup kita.


Rezeki Memang Ga Kemana


Setelah melalui drama yang cukup panjang dalam melamar pekerjaan, saya akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan. Tapi pekerjaan ini tidak ada hubungannya dengan yang sudah saya lamar. Saya mendapatkan pekerjaan dari tetangga saya sendiri. Saya ditawari untuk bekerja membangun PDAM. Saya sangat senang akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan. Semua harus kita syukuri dan kita nikmati agar yang kita lakukan bisa menjadi mudah dan menyenangkan.


Baca juga:


Teman Sampai Tua


Di sela-sela kesibukan saya dan teman-teman, kami selalu menyempatkan waktu untuk bertemu, walaupun sekarang waktu sudah terbagi-bagi dan harus cerdas memilih mana yang diprioritaskan terlebih dahulu. Saya dan Ilham contohnya yang sibuk bekerja, di lain sisi Aseh dan Sri yang juga sibuk dalam kuliahnya. Kami harus pinter-pinter untuk memilih waktu agar tidak mengganggu kesibukan masing-masing. Walaupun sebentar tapi terasa puas bila bertemu dengan kalian.


Baca juga: Keluarga Kedua


Turnamen Cuyusika Bangau Putih



Pada tanggal 18 Desember 2021, saya pulang untuk menyaksikan turnamen silat. Saya masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan teman-teman silat saya. Yang biasanya bertemu untuk latihan tapi sekarang bertemu dalam turnamen. Yaa walaupun saya ga ikut turnamennya, tapi saya masih bisa merasakan kehangatan saat kami berkumpul bersama.


Mulai Aktif Kembali di Media Sosial

Sekitaran setengah tahun saya berhenti main aplikasi yang namanya Facebook, Instagram, dan Twitter. Saya waktu itu merasa jenuh apabila melihat berita atau informasi yang ditampilkan di aplikasi tersebut. Di sisi lain saya juga ada masalah sebenarnya hingga saya tidak menggunakan aplikasi tersebut. Jadi selama setengah tahun tersebut saya hanya menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi, dan untuk hiburannya saya biasanya menonton video di Youtube.


Tapi di bulan Desember ini saya memutuskan untuk mendownload aplikasi yang sebelumnya sudah saya hapus. Sebenernya ga ada alasan khusus si ya, tapi gimana ya susah jelasinnya. Jadi saat saya memutuskan untuk bermain aplikasi tersebut, saya hampir memulainya dari awal, seperti mengikuti teman saya, mencari nama teman saya, mengganti profil, dan sebagainya. Awalnya ribet tapi lama-kelamaan mungkin bisa terbiasa. Semoga dengan kembalinya saya bermain aplikasi tersebut tidak membuat saya rugi di waktu yang akan datang. Ya walaupun ga ada yang perduli si ya.


Baca juga: Membatasi Diri


Teman SD Memang Ga Ada Matinya



Di tahun ini saya masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan teman SD. Ada Ilham, Aseh dan Monik. Kalau Ilham sama Aseh, saya udah sering ketemu karena kami kalo ngapa-ngapa seringnya bareng, ditambah satu lagi yaitu Sri. Tapi ada teman saya yang satunya yaitu Monik. Kami semua adalah teman dari SD. Tapi setelah lulus, saya tidak bersama mereka lagi karena beda sekolah. Tapi ga papa yang penting masih ingat kalo ketemu di jalan wkwk.


Bisa kumpul bareng temen memang asik ya karena ga ada beban saat bertemu. Segala masalah sepertinya langsung hilang gitu aja kalo udah ketemu sama temen. Tapi ga tau kalo udah pada pulang, mungkin kembali lagi ke masalahnya masing-masing.



Kami berkumpul untuk sekedar ngobrol dan foto-foto. Tapi ada momen ketika kami malah buat video TikTok, yang sebenarnya saya masih pemula lah ya kalo masalah ini wkwk. Tapi kita ada buat juga wkwk.


Waktu memang cepat berlalu, tapi bukan itu yang jadi masalah. Selagi kita bisa menikmati waktu tersebut, sebenarnya ga ada masalah yang cukup berarti buat hidup kita.


Baca juga: Kumpul Teman SD


Akhirnya

Setiap buku pasti memiliki lembar baru. Terima kasih 2021.


tulisan khoir


Menilai seseorang hanya dengan sekali pertemuan itu sebenernya salah atau ga si ya? Hmm, jadi bingung. Bertemu dengan orang baru mungkin bisa jadi kabar baik dan mungkin saja bisa menjadi kabar buruk. Kalau bicara baiknya tentu kita bisa menambah teman dalam hidup kita, ya walaupun teman yang sesungguhnya itu... Kalau ngomongin buruknya sebenernya banyak, sangking banyaknya kita sampe ga tau nyebutinnya. Bentar-bentar kenapa harus ngajak-ngajak kita?


Menilai Seseorang dari Omongan Orang Lain


Banyak diantara kita yang pernah menilai seseorang hanya bermodal dari omongan orang lain. Yang sebenernya orang lain tersebut belum tentu bener nyampein apa yang mereka omongin. Kita yang udah kebawa emosi dan merasa cocok dengan prasangka kita, menjadi semakin yakin bahwa orang itu memang "begitu".


Baca juga: Salah Menilai


Hasutan orang lain itu memang ampuh untuk menggoyahkan kita dalam berpikiran positip. Ga tau apa motif si orang ini nyampein hal tersebut kepada kita.


Walaupun yang diomongin si orang tadi itu bener, kita ga boleh langsung telan mentah-mentah omongannya (seharusnya tapi). Saya sendiri pernah soalnya ngalamin hal ini, yaa udah sekitar lima tahunan mungkin. Saya percaya aja kan apa yang diomongkan orang lain kepada saya. Tapi setelah beberapa tahun setelahnya saya tersadarkan oleh orang yang menjadi korban dari omongan orang tersebut (wkwk bingung ga si bacanya?). Intinya saya mendengarkan langsung dari orangnya, dan ternyata kejadian yang lima tahun lalu itu tidak seperti apa yang diceritakan kepada saya.


Pikiran Sendiri


Namanya makhluk bumi, bisa aja kan berubah-ubah. Kadang bisa A kadang juga bisa B, yaa tergantung contekan. Kita sering berpikiran buruk kepada teman kita. Ettt kita ganti kata "kita" menjadi "saya" aja ya. Saya ini sebenernya mau ngomongin diri sendiri tapi kok malah ngajak-ngajak jadi kita. Ote-ote, saya sering berpikiran buruk kepada teman saya. Yang saya lakukan memang salah, tapi ada benernya juga si ya saya ngelakuin itu. Saya berpikiran yang paling buruk dulu, jadi apabila sewaktu-waktu terjadi maka saya tidak akan kaget lagi. Contonya itu seperti saat kita membeli HP baru, kita berpikiran terburuk dulu seperti HP ini akan rusak sewaktu-waktu, jadi kita ga bakal kaget kalau HP ini akan rusak nantinya.


Tapi tetep aja ga baik si ya menilai seseorang hanya dengan pemikiran kita sendiri. Bisa-bisa kita malu nantinya kalau kita tau fakta yang sebenarnya itu seperti apa.


Menilai seseorang itu boleh aja sebenernya. Yang ga boleh itu membandingkan seseorang. Yahh semua makhluk bumi memiliki kelebihan masing-masing, begitu juga makhluk mars.


Semua Orang Punya Sisi Baik


Sedikit cerita, saya pernah mendengar orang-orang membicarakan teman saya yang mereka anggap dia itu tidak baik (bukan jahat ya tapi tidak baik). Hmm saya awalnya terpancing dengan omongan mereka. Tapi lama-lama saya berpikir bahwa orang yang mereka omongkan itu ga separah yang mereka omongkan. Saya melihat dari sikap sehari-harinya sangat baik, apalagi dengan teman. Saya ga perduli dibalik itu semua dia tidak baik atau gimana. Yang terpenting, yang saya lihat tidak seperti yang mereka bicarakan.


Ga ada salahnya makan bubur itu diaduk.

punya bapak hebat


Bapak adalah tulang punggung keluarga. Tanggung jawab seorang bapak memang terbilang besar. Selain menanggung beban sendiri, ia juga harus menanggung beban keluarga.


Bapak memang hebat. Selama ini kita sering membuat puisi tentang ibu. Sampai kita lupa bahwa kita memiliki bapak. Walaupun jarang berperan langsung seperti mamak, bapak tetap hadir dalam hidup kita.


Baca juga: Capeknya Mamak - 1442 H #9


Mempunyai bapak yang hebat tentu membuat kita merasa bangga. Atau mungkin merasa cemas.


Bapak bisa dalam segala hal yang di pikiran kita itu tidak mungkin. Entah bagaimana caranya, pasti ada cara untuk membuat yang tidak bisa menjadi bisa. Sampai bertanya-tanya apakah saya bisa seperti itu juga?


Saya pernah ngobrol bersama bapak. Ngomongin tentang bapak pastinya. "Bapak bisa ini, bisa itu, punya keahlian seperti ini..." dan blablabla. Sampai saya bertanya sama bapak. "Nanti seandainya bapak udah ga ada, apa yang membuat saya bisa seperti bapak?". Yaaa kurang lebih kayak gitu ya nanyanya. Bapak menjawab dengan santainya. "Jangan jadi bapak, jadilah dirimu sendiri.". Di situ saya mulai sadar bahwa setiap orang memiliki kemampuan masing-masing. Dan yang paling penting adalah menjadi diri sendiri jauh lebih baik daripada menjadi orang lain.


Rasa khawatir pasti ada saat kita memiliki bapak yang hebat. Mulai dari orang yang sungkan mungkin, ataupun hormat dengan bapak kita. Tapi pertanyaannya, apakah mereka juga memperlakukan hal yang sama kepada kita sebagai anaknya? Ini untuk umum, bukan untuk kamu-kamu semua. Kalo kamu-kamu berarti kalian.


Kalo ngomongin bapak di sisi lain, hmm bisa juga. Bapak sebagai tulang punggung keluarga pastinya bekerja untuk kita. Keringat, tenaga, dan waktu dihabiskan mencari nafkah untuk kita. Mungkin sebagian dari kita yang belum tau merasakan bekerja, pasti dengan mudahnya mengucapkan kata minta kepada bapak kita. Tapi yabg sudah merasakan bekerja pasti baru kerasa dan sadar, ternyata begini ya perjuangan bapak untuk menghidupi kita.


Mungkin ada yang bekerja santai. Tapi ada juga yang kerja gila-gilaan. Semua itu hanya untuk keluarga tercinta.


"bapakku is my father" bener kan? Wkwk

keluarga kedua


Kita memiliki bapak dan mamak. Kalau ga ada mereka, ga mungkin kita lahir. Keluarga pasti selalu ada buat kita. Yaa ini untuk keluarga yang normal. Selalu ada bukan berarti selalu hadir menemani kita lho ya.


Keluarga saya yang ada di rumah ada bapak, mamak, mbah, mas, dan adek. Semua memiliki peran masing-masing dalam keluarga. Saya senang apabila bisa berkumpul dengan keluarga. Tapi itu semua bisa terjadi saat saya di rumah. Saat di luar rumah, saya juga memiliki keluarga. Walaupun tidak memiliki hubungan darah.


Baca juga: 


Teman, menjadi sahabat dan akhirnya bisa seperti keluarga. Yaaa ini menurut saya, ga tau menurut mereka. Satu laki-laki dan dua perempuan.


Kalau cerita awalnya gimana kami bisa menjadi teman sudah pasti karena kami disatukan saat di sekolah dasar. Tapi kalau bicara menjadi sahabat, saya ga tau harus mulai dari mana. Lupa adalah jawaban yang paling tepat.


Hmm, kalau diingat-ingat lagi yang pasti kami bisa akrab karena lebaran. Mulai dari lebaran yang bingung mau sama siapa jalannya, dan akhirnya kami bertemu satu-persatu. Sampai sekarang kalau lebaran pun pasti kami jalan bersama. Pake motor sebenarnya.

keluarga kedua


keluarga kedua



Ngomongin Mereka


Sebenarnya ga baik ngomongin makhluk bumi. Tapi mau gimana lagi?


Ilham

keluarga kedua


Ya cukup Ilham ga ada kelanjutannya. Dia adalah teman saya ketika bermain PS (tepatnya PS 2). Sebenarnya pertemanan hancur itu bukan karena utang. Melainkan karena PS. Saat main PS, apalagi kalau kita atau teman kita yang menang terus. Pasti rasanya kesel banget kan. Hal inilah yang saya rasakan saat bermain PS dengan Ilham. Saya masih ingat dulu ketika sekolah dasar kelas 5 saya sering bermain PS dengan Ilham. Kalau kita menang terus ga enak hawanya. Tapi kalau kita kalah terus bawaannya malah emosi. Yaa tapi itu dulu ya gaes. Main Naruto memang dapat merusak pertemanan.


Aseh

keluarga kedua


Kalau Aseh ini masih keluarga saya. Tapi sebenarnya saya bingung dikatakan keluarga dari mana. Saya telusuri silsilah keluarga kami berdua juga malah bingung jadinya. Intinya keluarga, walaupun masih menjadi misteri. Detektif Conan aja sampe bingung nyelidikin ini semua.


Sri

keluarga kedua


Sri adalah teman saya dari saat saya masih TK. Kalau dibilang tetangga, masih lah ya karena ga jauh-jauh amat rumahnya. Sering lewat tapi ga pernah mampir karena pintu sering tutupan. Yaa ga papa. Setahun sekali udah cukup sama Ilham makan bakso.


Banyak drama sebenarnya berteman dengan mereka. Mulai dari susah kumpul, molor, diusir (wkwkwk), cemburu (bukan sesama kami tapi). Tapi dari itu semua yang paling parah kami mau-maunya dari rasau jaya 2, ke rasau jaya 1, lanjut lagi ke rasau jaya 3, terus terus ke rasau jaya umum dan balik lagi ke rasau jaya 2 dengan jalan kaki. Sebenarnya kalau dipikir ngapain ngelakuin itu semua ya. Sangat membagongkan sekali kalau diingat-ingat kembali.

keluarga kedua


Setelah lulus, kami menempuh jalan masing-masing. Saya dan Ilham bekerja. Sedangkan Aseh dan Sri melanjutkan kuliah. Semua punya jalan ninja masing-masing.

keluarga kedua


keluarga kedua


Kalau diingat-ingat lagi, baru kali ini nulis tentang kalian setelah beberapa tahun berteman. Entah lah ini gabut ga tau mau ngapain sebenarnya.


Oh iya mereka adalah keluarga kedua saya.

tulisan khoir


Setiap orang belum tentu memiliki pekerjaan. Tapi semua orang sudah pasti memiliki rezeki. Bersyukurlah bagi yang memiliki keduanya.


Sebenarnya ini balik lagi ngomongin tentang pekerjaan. Tapi fokus tulisan ini lebih ke ngomongin pekerjaan merantau. Gampangnya merantau itu pergi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya untuk bekerja maupun menjalani hidup yang bersifat lama atau tidak sebentar (lama memang ga sebentar).


Baca juga: 


Sebenarnya kerja itu bisa memilih namun kadang kita tidak terpilih untuk bekerja di tempat yang kita inginkan. Kalau bisa memilih, kebanyakan orang akan memilih bekerja di tempat yang dekat dengan keluarga. Jadi saat pulang kerja bisa langsung bertemu dengan keluarga. Jadi waktu yang dihabiskan tidak hanya untuk bekerja. Melainkan bisa dibagi dengan keluarga. Beda halnya dengan merantau yang harus pergi jauh meninggalkan keluarga. Berbulan-bulan atau bahkan sampai bertahun-tahun. Entah lah itu semua mungkin karena sudah tuntutan.


Ada yang beranggapan bahwa jika bekerja ditempat yang dekat maka gajinya akan sedikit. Sedangkan apabila kita merantau maka gajinya akan besar. Hmm, ada benernya ada salahnya juga. Sebenarnya tergantung lagi si ya. Mungkin kita belum mendapatkan pekerjaan yang tepat saja.


Lebih dalam ngomongin merantau, saat merantau hidup kita serasa dipenuhi dengan pekerjaan dan waktu untuk keluarga memang sedikit sekali. Saat bosan, sebenarnya bingung si ya mencari hiburannya itu apa. Kalau orang-orang biasanya memancing atau mungkin jalan-jalan. Tapi bagaimana dengan saya yang tidak hobi mancing melainkan hobi memakan hasil pancing?😅. Hanya bisa bercanda dengan teman satu perantauan. Mungkin yang di rumah banyak pikiran saat merantau, mungkin bisa menjadi anak kecil dengan tingkah konyolnya. Karena di sini mau ngapain lagi kalau bukan untuk bekerja.


Untuk yang sudah berkeluarga, mungkin ada tantangan tersendiri. Jauh dari pasangan yang bisa membuat was-was. Kuncinya harus bisa saling percaya. Tapi ga cukup hanya sekedar percaya, harus dibuktikan dengan sungguh-sungguh.


Kita harus siap dengan apa yang terjadi di rumah saat kita sedang merantau. Masalah di rumah tidak seharusnya di bawa ke pekerjaan. Begitu juga sebaliknya. Namun kenyataannya tidak bisa kan?.


Mungkin ini jalan ninja saya memilih merantau. Dengan segala resiko yang harus siap saya hadapi kedepannya. Yaa, walaupun semua pekerjaan memang mempunyai resiko masing-masing.


Ada waktunya istirahat.

tulisan khoir


Setiap orang pasti pernah menyesali sesuatu. Baik itu sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Namun ada juga yang cuek bebek sama apa yang mereka perbuat.


Baca juga: Mencari Ketenangan


Alasan seseorang menyesali perbuatannya bisa beragam. Mulai dari rasa bersalah, ga tegaan, hasil yang buruk, mengetahui fakta yang menyakitkan, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Sebagai contoh pelajar yang sedang mengerjakan ujian. Pelajar tersebut tidak tau jawaban dari pertanyaan yang sedang diujikan tersebut. Alhasil pelajar tersebut menyontek teman yang ada di sebelahnya. Berangan-angan ingin mendapatkan nilai yang bagus dari hasil mencontek, ternyata malah berbanding terbalik dengan kenyataan. Rupanya hasilnya buruk dan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Akhirnya pelajar tersebut menyesal. Bukan menyesal karena sudah mencontek. Melainkan menyesal karena dia mencontek dengan orang yang salah.


Penyesalan selanjutnya bisa kita dapati saat kita mengambil keputusan. Saat kita dihadapkan dengan dua pilihan, kita sering bingung untuk memilih salah satu diantara pilihan tersebut. Dan saat kita harus memilih, ternyata pilihannya salah. Penyesalan pun timbul, "kenapa tidak memilih pilihan yang satunya". Namun nasi sudah menjadi bubur. Pilihan yang kita pilih tidak bisa kita ubah lagi. Tapi tenang, bubur itu enak, jadi nikmatin aja.


Namun penyesalan yang paling membekas itu adalah penyesalan saat kita menyakiti seseorang. Sadar tidak sadar mungkin kita sering menyakiti hati seseorang. Baik itu teman, keluarga, guru, tetangga, makhluk mars, dan makhluk di planet lainnya.


Mungkin saat kita menyakiti seseorang kita belum merasa bersalah. Karena saat itu kita merasa yang paling benar. Hari demi hari kita lewati seperti biasanya. Dan setiap harinya mungkin kita habiskan waktu kita untuk menyakiti seseorang. Namun saat orang lain menyakiti kita, kita langsung tidak terima. Walaupun orang yang menyakiti kita bukanlah orang yang pernah kita sakiti. Kita mulai sadar saat kita merasakannya sendiri. Yaaa, nasi sudah menjadi bubur. Tapi bubur juga enak. Walaupun enakan pecel.



Hidup secara berkelompok memang menyenangkan. Dan sudah semestinya kita sebagai manusia, hidup saling berdampingan. Yaaa namanya juga makhluk sosial bukan? Menghabiskan waktu dengan teman-teman pasti mengasyikkan. Namun ada kalanya kita perlu menghabiskan waktu sendirian.


Baca juga: Ngomongin Kerja


Duduk santai sendirian sambil makan oreo rasa original dan mungkin juga bisa ditambah dengan mendengarkan musik bisa membuat diri kita nyaman tanpa harus berkumpul dengan teman-teman. Bukannya tidak mau berkumpul, tapi kita sering tidak sadar bahwa kita jarang sekali atau mungkin tidak pernah menghabiskan waktu untuk diri kita sendiri. Tapi ini tidak berlaku bagi yang sudah lama menyendiri😶.


Kita bisa merasakan ketenangan dalam diri kita saat kita benar-benar memberikan waktu seutuhnya untuk diri kita. Menghabiskan waktu sendiri dan benar-benar sendiri. Bagi sebagian orang mungkin jenuh apabila tidak ada orang atau makhluk hidup baik di bumi ataupun di planet lain yang menemaninya. Mereka beranggapan bahwa orang-orang di sekelilingnya dapat menghibur dirinya.


Tapi tidak seharusnya kita menyendiri terus. Ada waktunya kita dengan teman, dan ada waktunya pula untuk kita sendiri. Masalah yang kita hadapi tidak harus kita ceritakan ke orang lain. Baik itu teman, keluarga, ataupun pasangan kita. Karena tidak semua masalah bisa diumbar begitu saja. Ada beberapa yang harus bisa kita lalui sendiri.


Nikmati kehidupan ini selagi bisa.

Masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan. Bisa berkumpul dengan teman-teman dan yang pasti banyak kisah yang terjadi saat masih sekolah. Baik itu perkelahian, percintaan, persahabatan dan per-per yang lainnya.


Kita pernah berpikir kalau sekolah itu bikin pusing dan kita ingin cepat lulus supaya bisa keluar dari zona yang memusingkan tersebut. Tiga tahun masa SMA adalah waktu yang sangat singkat bagi mereka yang menikmati masa-masa tersebut. Tapi bagi mereka yang jenuh dengan kondisi di sekolahan, mungkin mereka akan berhenti di tengah jalan atau mungkin di awal jalan.


Lulus Langsung Pingin Kerja


Banyak yang berpikiran setelah lulus sekolah mereka langsung mencari kerja dan mendapatkan uang. Tapi tidak sedikit juga yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu berkuliah. Tidak ada yang salah dari keduanya, selama itu adalah pilihan kita bukan karena dipaksa, memaksa, maupun terpaksa.


Proses Mencari Kerja


Mungkin bagi lulusan SMA, lapangan pekerjaan yang ditawarkan masih sedikit ketimbang dengan orang yang sudah mendapatkan gelar. Tapi nyatanya tidak juga. Selama kita memiliki skill sepertinya kita tidak perlu khawatir. Bagi lulusan SMA mungkin susah mendapatkan pekerjaan. Tapi yang kuliah juga belum tentu lulus langsung bisa mendapatkan pekerjaan. Yaaa saya tidak mendukung salah satu pihak. Tapi kenyataannya semua sama-sama susah.


Ada pekerjaan yang harus melalui banyak tahapan supaya bisa diterima di perusahaan atau di tempat kerja yang kita impikan. Mulai dari mengirimkan surat lamaran, tes, interview, dan seterusnya. Tapi ada juga pekerjaan yang langsung bisa bekerja tanpa ada tahapan seleksi dan yang lain-lainnya.


Setelah Mendapatkan Pekerjaan


Alhamdulillah apabila kita sudah mendapatkan pekerjaan, terlebih pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang kita impikan. Bersyukurlah kalian yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang kalian inginkan. Tapi seharusnya kita bersyukur semua atas pekerjaan yang kita dapatkan.


Tapi kadang kita bersikap aneh, sudah mendapatkan pekerjaan namun gampang mengeluh karena capek atau mungkin jenuh dengan pekerjaan yang kita lakukan. Dan ketika sudah tidak bekerja lagi, kita malah bingung dan akhirnya malah stres.


Selalu Membandingkan Pekerjaan


Kita berpikiran pekerjaan kita yang paling buruk dan pekerjaan teman kita adalah pekerjaan yang terbaik. Tapi sadar ga si sebenarnya mereka juga berpikiran yang demikian juga. Misal ni kita bekerja di lapangan sedangkan teman kita bekerja di dalam ruangan. Kita berpikiran teman kita lebih enak karena bisa berteduh tidak perlu panas-panasan. Tapi mereka juga bisa jenuh dengan apa yang mereka lakukan.


Kalau mikirin kerjaan, kita malah mikir mendingan masa sekolah ya ga perlu ribet-ribet kayak gini. Tapi yang namanya masa lalu ya biarlah. Kita fokus dulu dengan apa yang kita jalani sekarang. Untuk masa depan kita tidak ada yang bakal tau. Apa yang kita lakukan selama ini selama benar tidak akan sia-sia. Dan semua akan kembali ke diri kita sendiri.


Jalani aja pekerjaan yang kalian lakukan. Ngeluh boleh tapi sambil dijalani. Sambat yo karo dilakoni.

pendidikan dan pelatihan diseminasi festival literasi guru penggerak di kabupaten kubu raya


Pendidikan dan Pelatihan Diseminasi Festival Literasi Guru Penggerak di Kabupaten Kubu Raya - Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.


Peran Guru Penggerak

  1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya
  2. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah
  3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah
  4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
  5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah

Program Guru Penggerak Menciptakan Pemimpin Pembelajaran yang Berpusat pada Murid

Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:
  • Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri
  • Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik
  • Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua
  • Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid
  • Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah

Pembukaan Kegiatan FILTRASI

Kegiatan ini dibuka langsung oleh bapak M. Ayub, S.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Kubu Raya dan didampingi Indah Yuliastuti, M.Pd selaku Kasi Diklat serta Kabid Pembinaan Ketenagaan yaitu Drs. Sunardi. S. Acara tersebut diadakan di hotel Gardenia Resort and Spa, Jl. Arteri Supadio, Kubu Raya, yang dihadiri juga oleh peserta guru penggerak dari beberapa Kecamatan, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Prov. Kalimantan Barat. Dari tanggal 18-22 Oktober 2021.


Awal acara tersebut adalah sambutan dari ibu Inda Yuliastuti, M.Pd selaku Kasi Diklat yang akan memberitahukan lama pelaksanaan acara, jumlah peserta, tujuan yang di inginkan serta banyaknya jumlah narasumber.


Harapan dari guru penggerak ini adalah mewujudkan suatu karya-karya baru dari penulis guru penggerak ini. Dengan diadakannya program Pendidikan Guru Penggerak atau disingkat dengan PGP yang merupakan langkah strategis dari pemerintah untuk menjadikan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas sistem pembelajarannya dengan proses hasil dari belajarnya peserta didik.


pendidikan dan pelatihan diseminasi festival literasi guru penggerak di kabupaten kubu raya
pendidikan dan pelatihan diseminasi festival literasi guru penggerak di kabupaten kubu raya
pendidikan dan pelatihan diseminasi festival literasi guru penggerak di kabupaten kubu raya



Program Sekolah Penggerak

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.

Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).


Sumber:

Xpro Academy Bimbingan Sekolah Kedinasan di Pontianak - Xpro Academy adalah lembaga training yang menggabungkan training Public Speaking dan Etika Kepribadian serta Personal Branding. Kemampuan komunikasi sebagai skill dasar yang dimiliki setiap orang ditunjang dengan menampilkan diri secara sempurna sebagai seorang Public Speaker menjadi fokus utama dari Xpro Academy.


Pengertian public speaking sendiri adalah keterampilan berkomunikasi di hadapan khalayak ramai. Tujuannya untuk memberikan informasi, mengajak, atau mempengaruhi. Di masa sekarang, kemampuam public speaking sudah menjadi tuntutan di hampir semua profesi. Dengan adanya public speaking membuat kita bisa meningkatkan rasa percaya diri.


Xpro Academy hadir untuk kita yang ingin melatih Public Speaking dan Etika Kepribadian serta Personal Branding. Sejak tahun 2015, Xpro Academy telah mengadakan kelas Public Speaking dan Etika Kepribadian. Selain itu, Xpro Academy telah melatih ratusan trainee yang berhasil meraih jenjang karir yang diharapkan.


Sekolah Kedinasan

Sekolah Kedinasan adalah perguruan tinggi yang mempunyai ikatan dinas dengan lembaga pemerintahan. Sekolah Kedinasan biasa juga disebut dengan Sekolah Ikatan Dinas.


Kelebihan Sekolah Kedinasan Antara Lain:

  • Prospek Kerja Terjamin
  • Mendapatkan Ilmu yang Bisa Langsung Diterapkan
  • Mengajarkan Skill
  • Biaya Hidup Relatif Murah
  • Menjadikan Sosok yang Disiplin
  • Bisa Mendapatkan Teman dari Berbagai Wilayah


Contoh Sekolah Kedinasan

  • STAN
  • AKMIL
  • Poltekim
  • STPI
  • STSN
  • Poltekip
  • STIN
  • IPDN
  • AKPOL
  • STTD
  • STIS
  • STMKG


AKMIL dan AKPOL adalah salah satu contoh dari sekolah kedinasan. AKMIL sendiri merupakan sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat dan Sekolah Perwira Prajurit Karier TNI. Sedangkan AKPOL adalah sebuah lembaga pendidikan untuk mencetak Perwira Polri.


Materi Seleksi TNI

  • Administrasi
  • Kesehatan
  • Mental Ideologi
  • Psikologi & Test Bakat Terbang
  • Akademik
  • Kesamaptaan Jasmani


Penerimaan Akpol

  • Pemeriksaan Administrasi
  • Penelusuran Rekam Jejak Media Sosial
  • Tes Kesehatan dan Kesamaptaan Jasmani
  • Test berenang
  • Pemeriksaan Anthropometri
  • Tes Psikologi dan Penelusuran Mental Kepribadian


Masuk sekolah kedinasan memang mempunyai kelebihan tersendiri. Namun kita harus mempersiapkan diri untuk bisa masuk ke dalam sekolah kedinasan tersebut. Karena di dalam tahap penyeleksian, seperti TNI dan Polri menerapkan sistem gugur. Maka dari itu calon anggota TNI dan Polri harus bisa lulus di setiap tahapan pengujian yang diberikan.


Tidak ada hal yang mudah untuk dapat lulus dalam tahapan seleksi ini. Mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah kunci agar bisa lolos dari setiap tahapan seleksi.


Beberapa hal yang dapat dilakukan dari sekarang untuk persiapan seleksi misalnya latihan fisik, pemeriksaan gigi, pemeriksaan varises, mempelajari materi tes, dan lain sebagainya. Jangan sampai tidak mempersiapkan diri yang malah membuat tidak lolos dalam tahapan seleksi


Xpro Academy Membuka Kelas Persiapan Masuk Polisi, TNI, IPDN & Sekolah Kedinasan

Masuk Sekolah Kedinasan memang butuh persiapan yang matang. Mulai dari akademik, fisik dan lain sebagainya. Tapi jangan khawatir, Xpro Academy Bimbingan Sekolah Kedinasan di Pontianak telah membuka kelas persiapan masuk Polisi, TNI, IPDN & Sekolah Kedinasan.

Materi

  • Akademik
  • Psikologi
  • Jasmani
  • Renang
  • Antropometri
  • Public Speaking


xpro academy bimbingan sekolah kedinasan di pontianak

Untuk info lebih lanjut bisa hubungi :

Instagram/@XPROACADEMY

WhatsApp/08115679929


Kenapa Harus Belajar di Xpro Academy?

  • Belajar Secara Terstruktur
  • Praktik Langsung Saat Training
  • Belajar dari Trainer Profesional
  • Grup Diskusi Pasca Kelas
  • Manfaatkan Keterampilan Public Speaking untuk Peningkatan Karir
  • Dapatkan Sertifikat Keterampilan Resmi

Kelas Unggulan

Kemampuan public speaking memang menjadi fokus utama dari Xpro Academy. Namun Xpro Academy juga mempunyai empat kelas unggulan yaitu:
  • Public Speaking dan Etika Kepribadian
  • The Preparation Class From College to Career
  • English Course
  • Bussines Presentation Class

Untuk mengetahui info lebih lanjut mengenai Xpro Academy bisa kunjungi situs resminya di xproacademy.com


Xpro Academy beralamat di Jl. Karya Baru, No 11 , Pontianak, Indonesia

Rutinitas yang kita lakukan setiap harinya, sering membuat kita tidak sadar bahwa kita sudah sampai di fase dewasa ini. Sebagai pelajar yang setiap hari tentunya belajar baik di sekolah maupun di rumah, setelah lulus mereka sadar sudah beranjak dewasa. Anak-anak yang kerjaannya cuma bermain, tapi saat sudah dewasa dan bekerja mereka akan sadar bahwa mereka bukan anak kecil lagi.

Baca juga: Dipatahkan

Memang sepertinya asik menjadi dewasa. Bisa melakukan banyak hal. Tapi itu semua adalah pikiran kita waktu masih menjadi anak kecil. Kenyataannya, saat dewasa kita malah ingin kembali lagi menjadi anak kecil yang bebas bermain sesuka hati. Tapi tidak mungkin kan kita menjadi anak kecil terus-menerus?
Menjadi dewasa bukan tentang umur. Ada orang yang umurnya sudah tua tapi kelakuannya tidak menunjukkan sikap kedewasaannya. Dan ada juga anak kecil tapi malah sikapnya melebihi orang dewasa.
Menurut kalian, apakah menjadi dewasa itu menyenangkan?
Hari ini saya berniat untuk ke toko membeli sesuatu. Waktu sudah menunjukkan sore hari. Ashar sudah tiba dan setelah ashar saya berangkat menuju ke pasar. Diawali dengan insiden kunci motor yang patah, membuat saya harus berganti motor yang satunya lagi. Dan ternyata bensin yang ada di motor sudah mau habis. Alhasil harus isi bensin terlebih dahulu sebelum berangkat.


Setelah isi bensin, saya berangkat ke pasar. Tiba-tiba motor yang saya gunakan mati mendadak. Saya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan motor tersebut berhenti mendadak. Saya coba nyalakan lagi dan akhirnya bisa seperti semula lagi. Perjalanan dilanjutkan.
Setelah hampir tiba di tempat tujuan, hujan mulai turun. Saya harus segera berteduh agar tidak basah kuyup karena saya tidak membawa mantel atau jas hujan. Cukup lama menunggu hujan reda. Ya beginilah akibatnya kalau tidak bisa berdamai dengan hujan.
Hujan sudah reda, dan saya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai di toko. Sampai toko saya harus antri. Tidak masalah karena Indonesia seharusnya memang antri kan? Atau Indonesia tidak antri? Entahlah yang mana yang benar. Setelah semua selesai, saya kembali ke habitat saya lagi.
Ga kerasa udah ganti smartphone sampai tiga kali. Mungkin ini smartphone terakhir saya. Harus dirawat dengan baik supaya ga beli lagi. Sayang duitnya kalau dipakai untuk membeli smartphone lagi.
Kalau boleh cerita sedikit, smartphone pertama saya rusak karena saya banting. Dan itu membuat smartphone saya rusak dan tidak bisa digunakan. Tapi pada saat itu saya tidak membawanya ke tukang service HP. Saya berpikir bahwa smartphone tersebut speknya sudak di bawah rata-rata pada masa itu. Saya juga agak sebel soal baterainya yang sangat boros. Apalagi kalau sudah 15%, smartphone ini akan mencet-mencet sendiri. Tapi smartphonenya masih ada sampai sekarang, walaupun sudah mati.


Untuk smartphone yang kedua, permasalahannya juga pada baterai. Sangat boros dan seingat saya susah untuk dihidupkan. Alhasil smartphone tersebut sudah menjadi bangkai dan tidak saya gunakan lagi. Saya sempat bertahan menggunakan HP jadul seperti Mito, Cross dan Nokia. Dan pada akhirnya saya menggunakan smartphone ketiga saya yaitu Vivo Y53.

Baca juga: Smartphone Kedua

Smartphone ini awalnya milik teman saya. Tapi dia ingin menjual smartphone tersebut. Saya tertarik dengan penawarannya. Lagi pula apabila saya terus-menerus menggunakan HP jadul yang hanya bisa SMS, pengeluaran saya akan bertambah banyak karena biaya SMS lebih mahal dari pada biaya internet seperti WhatsApp.
Saya mulai menabung sedikit demi sedikit. Mulai dari uang sekolah yang saya kumpulkan, bekerja mencuci motor, meminjam uang, dan sempat juga waktu libur sekolah saya ikut bekerja mengisi waktu luang. Dan akhirnya terbayar lunas semua. Mungkin ini alasan saya untuk tetap menjaga smartphone ini sampai benar-benar rusak dan tidak bisa dipakai baru ganti yang baru wkwk.
Smartphone ini pernah mengalami masalah pada baterai. Baterai smartphone ini untuk pengisian dayanya membutuhkan waktu yang lama. Dan parahnya lagi bukannya bertambah malah berkurang. Saya tidak langsung membeli smartphone baru, melainkan membawa ke tukang service HP untuk mengganti baterai smartphone tersebut. Alhasil smartphone ini bisa kembali normal seperti biasanya.
Ada cerita lagi di smartphone ketiga ini. Smartphone ini pernah hilang waktu saya masih bersekolah. Ceritanya saya sedang berbelanja di toko, setelah itu saya pulang dengan posisi smartphone di saku jaket. Mungkin karena kurang dalam saat memasukkan smartphone tersebut, akibatnya jatuh saat perjalanan pulang. Saat sudah sampai rumah, saya meraba saku jaket saya dan saya bingung karena smartphone saya tidak ada. Alhasil saya kembali ke toko untuk mencari smartphone saya yang hilang. Mencari di jalanan siapa tahu jatuh tidak jauh dari toko. Tapi nyatanya tidak ketemu juga. Saya bertemu dengan teman saya di sebuah cafe pinggir jalan. Dan saya menanyakan kepada teman saya perihal smartphone saya yang hilang. Teman saya tahu ada orang yang menemukan smartphone saya tapi tidak tahu persis siapa orang tersebut.
Saya sudah ingin menyerah rasanya karena tidak tahu caranya lagi supaya bisa menemukan smartphone saya yang hilang tadi. Saat tiba di rumah saya mencari lagi bersama Mas, tapi tidak ditemukan juga. Tidak lama kemudian, paman saya datang ke rumah. Posisi saya waktu itu sedang pusing memikirkan smartphone saya yang hilang. Tapi dengan santainya paman saya datang dan memberikan smartphone saya yang hilang tadi. Alhamdulillah ternyata yang menemukan smartphone saya adalah paman saya sendiri.
Itu semua menjadi pelajaran bagi saya agar lain kali menaruh barang tidak boleh sembarangan. Yang mengakibatkan barang kita bisa hilang dan diambil orang lain.