Hari ini, Senin 8 Februari 2021. Saya merasa bahwa keberadaan saya di sini seperti sampah yang tidak berguna.
Saya, merasakan hal yang tidak mengenakkan akhir-akhir ini. Atau mungkin dari awal saya sudah merasakannya.

Baca juga : Mau Ngapain?

Cerita dimulai
Pukul 04 : 31 saya terbangun dari tidur. Saya langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mengambil air wudhu. Setelah itu saya melaksanakan ibadah sholat subuh. Kegiatan selanjutnya setelah beribadah adalah mencuci pakaian dan mandi. Semua sudah beres saatnya untuk beristirahat.

Masalah mulai muncul
Saya sebenarnya sudah tahu, bahwa di dapur belum ada yang memasak. Tapi saya tidak ingin memasak karena saya tidak bisa memasak. Hehe lagian bukan tanggung jawab saya. Sebelumnya saya pernah membantu masak tapi saya menjadi malas lama-kelamaan karena yang namanya membantu kan hanya sebisa kita bukan berarti malah menyerahkan semua kepada kita kan?
Akhirnya ada yang pergi untuk memasak, tetapi bukan kami (kami ber-3). Waktu memang hampir menunjukkan waktu berangkat kerja. Saya bingung hari ini kerja atau tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur lagi.

Masalahnya di sini
Tiba-tiba ada yang masuk ke kamar dan menanyakan hari ini kerja atau tidak.
B : "Kerja ga ni? Aku ikut aja, kalo kerja ayo!"
3 :  "Ayo!"
Intinya seperti itu percakapannya. Tidak lama, salah seorang dari kami memutuskan untuk keluar dan berangkat kerja. Tapi seorang yang menanyakan kepada kami tiba-tiba berubah pikiran untuk meliburkan kerja hari ini.
Kami bingung dan yang pasti agak jengkel. Kenapa mengajak kerja kalau ujung-ujungnya tidak bekerja.

Mulai mengambil kesimpulan
Mungkin gara-gara hal sepele yang hal tersebut sebenarnya sudah menjadi tanggung jawabnya sendiri. Ya bener banget, masak. Mungkin karena pagi-pagi belum ada yang beranjak untuk memasak. "Dia" menjadi emosi dan berubah pikiran.
Padahal dulu sebelum berangkat tidak ada perjanjian saling membantu untuk memasak.

Semakin ke sini saya mulai merasa tidak betah dengan omong kosong, pengaturan kerja, konsumsi, dan suasana. Hampir setiap hari, bekerja dipenuhi rasa emosi.
Memang benar, tidak ada yang mampu bertahan dengan "dia". Mungkin hanya segelintir orang saja.