Assalamualaikum...
Masing-masing orang pasti memiliki hobi yang berbeda. Ada yang hobi bermain bola, main gitar, menyanyi, olahraga, belajar dan masih banyak yang lainnya.


Kali ini saya ingin menulis tentang hobi memancing. Di sini, banyak teman-teman yang senang memancing atau mencari ikan. Ada yang menggunakan pancing, serokan, dan ada juga yang menggunakan kelambu untuk tidur.

Yang saya lihat mereka mendapatkan ikan setiap hari. Mulai dari ukuran yang kecil sampai yang ukurannya besar. Hasilnya biasa mereka masak ada juga yang dipelihara. Tapi kebanyakan yang saya tahu, ikan tersebut dimasak dan dijadikan lauk makan.

Sebenarnya dari hobi ini sangat menguntungkan. Kita tidak perlu membeli ikan karena kita bisa memancing.

Hmm kalau bicara tentang memancing, saya tidak hobi😅. Dikeluarga saya, saya adalah anak yang tidak hobi dan tidak bisa memancing. Saya punya abang dan adik. Keduanya suka memancing seperti bapak. Saya sendiri yang berbeda. Saya hobinya adalah memakan hasil pancing😂.

Di sini saya yang tidak bisa memancing, saya diberi ikannya oleh teman. Tidak ikut memancing tapi ikut memakan hasilnya hmm😂. Semua orang punya hobi dan bakat tersendiri (alasan).

Wassalamualaikum.

Assalamualaikum...
Sekarang sinyal sudah menjadi kebutuhan manusia. Sinyal susah? Pasti langsung kesal. Apalagi sudah diatur namun tetap saja susah haduehh.


Awal-awal di sini, saya merasakan susahnya sinyal. Untuk memberi kabar orang rumah kalau saya sudah sampai saja susah. Harus keluar pondok dulu untuk mendapatkan sinyal. Ya harus rela kepanasan dan kehujanan. Walaupun tidak sampai berlama-lama seperti itu.

Hari demi hari masih seperti itu. Sampai akhirnya sinyal mulai bagus. Mungkin butuh beradaptasi dulu ya baru sinyalnya ada. Sekarang lumayan untuk mencari sinyal. Cukup taruh HP di dinding maka akan dapat sinyal. Tapi terkadang susah juga saat pertama kali menghidupkan HP. Perlu diatur dulu agar sinyal bisa bagus.

Semoga sinyal bisa stabil dan lancar ya teman-teman aamiin.

Wassalamualaikum

Assalamualaikum...
Saya masih di sini dan belum pulang. Pagi dan sore kegiatan bekerja. Siang dan malam saya beristirahat. Bekerja tentu tidak lengkap bila tidak disertai dengan ibadah. Selain kebutuhan jasmani, kita juga perlu kebutuhan rohani bukan?


Bicara Sholat Jum'at. Saya awalnya berfikiran untuk tidak Sholat Jum'at karena, saya tidak menemukan masjid atau mendengar suara adzan. Tapi saya penasaran dan bertanya kepada masyarakat sekitar. "Ada tapi jauh" kurang lebih seperti itu yang saya dengar. Kemudian saya pergi ke warung untuk membeli minuman. Di warung tersebut saya bertemu dengan seseorang yang biasa dipanggil Pak Haji. Beliau bertanya "Dari mana?" saya pun menjawab "Saya mau cari masjid Pak untuk Sholat Jum'at." beliau kemudian memberitahu saya kalau ingin Sholat Jum'at bersama beliau saja.

Saya merasa senang dan tidak menyangka bisa tetap melaksanakan Sholat Jumat di tempat yang jauh ini. Saya tidak sabar untuk menanti hari Jum'at.

Hari Jum'at telah tiba. Selesai bekerja saya dan teman bersiap-siap untuk menuju penyeberangan. Hanya berdua. Oh iya saya lupa memberi tahu kalau masjid yang digunakan untuk Sholat Jum'at berada di seberang. Jadi kami perlu menggunakan kendaraan air untuk menuju ke sana. Sampai di penyeberangan kami sudah di tunggu oleh Pak Haji. Kami kemudian berangkat ke masjid. Sambil melihat pemandangan kami berfoto-foto dulu hehe.

Alhamdulillah masih diberi kemudahan untuk melaksanakan Sholat Jum'at.

Wassalamualaikum.

Assalamualaikum...
Menyambung cerita sebelumnya, saya dan teman-teman tiba di tempat kerja. Langkah pertama yang kami lakukan setelah sarapan adalah membangun pondok atau tempat tinggal.

Baca juga :

Kami berbagi tugas saat pembuatan pondok. Pertama kami mengambil kayu untuk dijadikan tongkat. Cukup banyak kayu yang kita ambil. Setelah itu tongkat didirikan dan dijadikan rangka rumah. Selanjutnya papan kami ambil untuk dijadikan alas atau lantai. Paku satu-persatu kayu dan papan. Pondok kami buat dengan kolong agar saat hujan kami tidak kebasahan. Atap yang kami gunakan adalah atap terpal sebagai pelindung dari terik panas dan guyuran hujan. Di dalam ruangan hanya untuk tidur dan menyimpan alat dan bahan-bahan makanan. Tak lupa kami juga membuat dapur untuk memasak. Tidak perlu waktu yang lama karena kami bekerja sama satu sama lain.

Sebelumnya listrik belum ada. Alhasil kami menumpang cas HP di rumah depan. Tapi tidak menunggu lama listrik pun dipasang untuk penerangan dan cas HP yang penting hehe.

Yang terpenting kami bisa tidur dengan nyenyak tanpa harus kepanasan atau kehujanan.

Wassalamualaikum.

Catatan : Tulisan ini sudah lama saya tulis ya.
Assalamualaikum...
Hari ini adalah hari keberangkatan saya dan teman-teman. Sebelumnya saya masih mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk disana. Semua sudah beres tinggal menunggu malam untuk kami berangkat.

Sore hari turun hujan yang sangat lebat. Hal itu membuat saya berfikirian buruk. Saya berfikir kalau saya akan batal berangkat lagi. Tapi lama kelamaan hujan sudah mulai reda.

Baca juga : H-1

Malam harinya saya mengecek kembali perlengkapan yang akan saya bawa ke sana. Semua sudah beres dan saya berangkat ke tempat yang sudah ditentukan. Tapi belum berangkat, masih berkumpul untuk berangkat bersama-sama. Sambil menunggu mobil datang, kami mengobrol bersama sebelum meninggalkan kampung halaman. Tidak lama mobil pun datang menghampiri kami.

Kami bergegas mengangkut perlengkapan ke dalam mobil. Setelah perlengkapan sudah selesai, selanjutnya kami yang naik ke mobil. Menggunakan mobil bak, memang agak sempit dengan barang-barang, ditambah lagi 10 orang penumpang. Sempit tapi seru😅.

Awal keberangkatan kami berjalan baik-baik saja. Tapi lama-kelamaan hujan mulai turun membasahi kami. Bergegas mengambil terpal untuk dijadikan pelindung dari tetesan hujan. Mobil yang bergerak laju, membuat terpal tak terkendali. Hampir terbang rasanya. Terpal menampar-nampar wajah kami yang lugu ini😅.

Hmm, saya tidak bisa melihat pemandangan seperti biasanya, dikarenakan tertutup oleh terpal. Tapi saya tetap berbahagia karena akhirnya bisa berangkat.

Kami berhenti untuk membeli bahan bakar kendaraan. Sambil istirahat kami membuka terpal dan melihat tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan keadaan terang, hujan, terang lagi, hujan lagi. Begitu seterusnya. Sampai-sampai kami harus berulang kali membuka dan menutup terpal.

Malam semakin larut membuat kami mengantuk. Tidak sadar sampai mana yang penting kami selamat sampai tujuan. Perjalanan masih lama dan tujuan kami juga masih jauh. Mobil berhenti hampir tengah malam. Kami mengistirahatkan badan dulu di warung. Memesan minuman untuk menghangatkan badan. Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan kembali.

Kami meninggalkan warung. Perjalanan berikutnya, kami disambut dengan tempat yang gelap tanpa penghuni. Sebenarnya ada penghuni tapi, jarak perumahan menurut saya agak berjauhan.

Sulit rasanya untuk tidur karena tempat yang sempit. Kadang tidur dengan berbaring tapi kadang juga tidur sambil duduk. Saya tidur tapi masih bisa mendengar. Aneh rasanya. Dingin menusuk tulang berselimut di kaki. Menggunakan celana panjang dan jaket belum cukup rasanya.

Sadar tidak sadar kami telah sampai di Nanga Pinoh (kayaknya si iya), seingat saya jam 4 lebih. Kami kembali beristirahat dan setelah itu kembali lagi melanjutkan perjalanan. Kami lanjut untuk mencari Simpang Pandan. Sesampainya disana kami menurunkan barang-barang dari mobil bak untuk selanjutnya dipindahkan ke mobil truk.

Perjalanan kami lanjutkan. Sebelumnya kami sudah beristirahat sambil menunggu mobil truk datang. Kami memasuki perkebunan sawit. Saya kira tempatnya tidak jauh dari tempat awal kami berangkat. Ternyata perjalanan masih jauh. Setidaknya tempat yang luas tidak membuat kami berimpitan seperti di mobil bak.

Singkat waktu, kami tiba di tempat kerja. Kami bersantai dulu kemudian dilanjutkan dengan sarapan. Setelah difikir-fikir, butuh waktu dan tenaga untuk bisa sampai di sini. Semoga kerja ini menjadi kerja yang berkah aamiin.



Wassalamualaikum.

Catatan : Tulisan ini tidak saya tulis pada hari ini. Seingat saya, saya menulis saat sebelum perjalanan, dalam perjalanan, dan sesudah sampai di tempat. Tapi karena terkendala sinyal, saya baru bisa memposting artikel ini.

Assalamualaikum...
Maaf teman-teman sepertinya saya salah menulis waktu itu. Saya menulis kalau saya bekerja di Nanga Pinoh. Tapi sepertinya saya berada di Sintang.

Saya mulai sadar ketika mencoba mengatur jadwal sholat. Saya memilih pencarian lokasi otomatis. Hmm disitu ternyata tertulis Kecamatan Sintang.

Saya awalnya masih tidak percaya tapi, saya mencoba bertanya kepada teman dan ternyata saya yang salah. Hmm saya memang sering salah ya dimanapun dan kapanpun.

Wassalamualaikum.