Kita diciptakan berpasang-pasangan di dunia ini. Pagi dengan malam, panas dengan hujan, bising dengan tenang, dan bisa juga ramai dengan sepi. Walaupun kita memiliki banyak teman, tapi ada hal yang masih membuat kita merasa kesepian.


Baca juga : Semakin Sedikit yang Kamu Ketahui, maka akan Semakin Baik


Orang-orang yang berada di sekeliling kita, biasanya membawa energi positif yang bisa membuat kita merasa nyaman ataupun tenang. Tapi kembali lagi, semua itu hanya bersifat sementara. Di sela-sela kegembiraan kita pasti ada rasa kesendirian yang tiba-tiba muncul entah darimana datangnya. Yang awalnya kita bisa tersenyum tapi malah membuat kita ingat lagi akan kesedihan ataupun kesepian yang menyelimuti kehidupan kita.


Teman sekolah, teman di sosial media, keluarga, kenalan, tetangga, warga sekitar dan masih banyak yang lainnya, walaupun kita mempunyai itu semua tapi sejatinya kita masih saja kesepian. Kesepian mungkin sudah menjadi teman kita dari kita lahir atau semenjak kita mulai mendapatkan masalah.


Melihat orang lain yang tiap hari menelpon keluarganya, kita juga merasa senang melihatnya. Padahal kita tidak tahu sedang dalam masalah apa mereka setiap harinya. Tak hanya itu, yang setiap harinya gembira dengan teman-temannya belum tentu gembira saat ia sudah pulang ke rumahnya. Orang yang selalu menghibur teman-temannya sebenarnya juga butuh dihibur karena mereka juga mempunyai masalah yang mungkin lebih berat daripada kita saat ini.


Sawang sinawang, ungkapan dari bahasa Jawa yang memiliki makna tentang membanding-bandingkan kegidupan kita dengan kehidupan orang lain. Contoh yang sangat sederhana misalnya tentang masalah gaji. Melihat atau mendengar gaji orang lain yang mungkin lebih besar daripada kita rasanya mungkin ada sedikit iri dalam diri yang membuat kita beranggapan bahwa hidup dia lebih layak dibandingkan dengan orang yang memiliki gaji lebih sedikit dari mereka. Padahal mungkin saja banyak beban yang ditanggungnya maka Allah memberikan mereka gaji yang lebih karena sesuai dengan yang dibutuhkannya. Tapi kebanyakan orang beranggapan salah dan akhirnya terjadilah iri dengki.


Melihat kehidupan orang lain yang sepertinya senang terus tanpa ada masalah. Padahal kita tidak tahu, bisa jadi mereka membungkus kesedihan mereka dengan tawa sehingga kita melihat mereka senang terus tanpa adanya beban. Tapi yakin mereka pasti pernah berada di fase ksepian, walaupun mereka sudah memiliki segalanya.


Kesepian bukan berarti kita langsung mencari keramaian untuk menghibur diri. Tapi terkadang kita harus menikmati kesepian itu sendirian agar kita berpikir bahwa segala sesuatu yang telah ditetapkan bisa kita syukuri. Toh mereka yang kesepian kadang bisa menikmati rasa kesepian itu sendiri dibandingkan harus berada di tempat yang ramai untuk sekedar berpura-pura agar bisa bebas dari rasa kesepian yang ia alami.


Merasa sepi dalam ramai atau merasa ramai dalam sepi?



Rasa ingin tahu manusia memang baik agar kita bisa mengetahui apa yang belum pernah kita ketahui dan kita bisa mendapatkan pengetahuan baru. Tapi tak selamanya yang kita cari tahu itu berupa ilmu, bisa juga malah mala petaka yang menghampiri kita saat kita terlalu banyak mengetahui hal tersebut.


Baca juga : Kalimat Penenang


Hal yang seharusnya tidak kita ketahui malah menjadi tahu adalah sebuah beban yang menjadi tanggung jawab kita yang harus kita tanggung sendiri. Bahagia, kecewa, sakit, ataupun sedih pasti kita rasakan saat sudah mengetahui apa yang ingin kita ketahui. Tapi kebanyakan kecewa pastinya karena tidak sesuai dengan ekspektasi kita.


Padahal tidak ada yang menyuruh kita untuk mencari tahu. Dan mencari tahu itu sebenarnya tidak harus juga karena bisa menyebabkan kecanduan. Sekali saja kita mendapatkan informasi yang kita inginkan dan sesuai dengan yang kita pikirkan maka kita akan mencoba menggali lebih dalam lagi. Padahal yang sebenarnya kita gali adalah jurang untuk menjatuhkan kita dan akhirnya tak bisa kembali ke atas lagi.


Mencari tahu sesuatu kadang juga disertai dengan rasa curiga dan khawatir. Yang pasti kita kebanyakan membawa hal negatif saat ingin menggali informasi. Emosi kita yang sedang memuncak ditambah lagi dengan pikiran kita yang sudah tidak karuan lagi membuat kita menjadi buta dan akhirnya... (akhirnya apa?)


Makanya orang sekarang merasa apatis terhadap sekitar. "Ah terserah selama ga ganggu hidup gue ya bodo amat". Ga mau tau urusan orang lain juga menjadi awal bagi seseorang agar tidak overthinking. Kayaknya sakit banget ya berpikir suatu hal yang belum tentu kejadian dan malah membuat kita menjadi was-was dan berpikiran yang engga-engga. Padahal yang kita pikirkan belum tentu terjadi. Tapi karena sudah bawaan curiga dan emosi yang memuncak, sesuatu yang ga ada jadi diada-adakan.


Mungkin orang yang sekarang sifatnya acuh tak acuh adalah orang yang dulunya merasa pengen tau terus dan akhirnya mendapatkan apa yang dipikirkannya terjadi. Dan mulai saat itu dia ga mau yang namanya sakit mungkin atau apalah yang membuat dia trauma akan hal yang pernah dilakukannya.


Tapi ga ada salahnya juga kita ingin tau sesuatu (tau atau tahu yang bener ni?) Karena kalau ga kepo ya ga bakal hidup juga kita di dunia ini. Selagi ada batasan yang membuat kita ga berlebihan ya ga apa-apa.


Pada intinya mencari sesuatu yang berlebihan itu bisa menjadi penyakit yang menyerang kita sendiri. Kayaknya lebih baik diam dan ga ngapa-ngapain. Ikut arus aja kalaupun memang arus itu membawa ke air terjun ya mau ga mau kita harus ikut terjun juga. Toh semua tinggal menunggu waktu cepat ataupun lambat.


Mungkin kita dijuluki si penyelam handal yang bisa mengakses banyak informasi melalui banyak tempat. Tapi apakah setelah kita mengetahui informasi tersebut bisa membuat kita senang atau malah membuat kita sakit? Yang ujung-ujungnya malah... Malah apa?



Adakalanya kita pernah ragu dalam menjalani hidup. Berpikir terlalu keras padahal apa yang kita pikirkan tidak seberat kenyataannya. Tapi semua itu luluh seketika saat ucapan manis keluar dari bibir.

Saat kita berfikir sendiri, pasti banyak was-was yang kita jumpai atau mungkin juga bisa dikatakan perasaan ragu yang menyelimuti diri membuat kita patah dan enggan untuk melanjutkannya. Tapi di sisi lain, ucapan atau perkataan seseorang kadang bisa juga menguatkan kita dalam menjalani kehidupan atau mungkin juga sebaliknya.

Belum lama ini saya juga mendapat ucapan yang seolah-olah menyakinkan saya bahwa semua akan aman dan tidak akan ada hal buruk yang menimpa. Soal pekerjaan misalnya, saat saya ragu apakah pekerjaan ini berhasil padahal sudah jelas-jelas dipandang mata nampak sekali kesalahannya. Tapi seorang teman berucap "tenang kita sudah benar" ah rasanya lega ada orang yang menyakinkan kita dan membuat kita tidak ragu lagi dalam mengambil keputusan.

Soal masa depan juga begitu. Saya jujur sampai saat ini juga masih ragu apakah masa depan saya akan cerah atau buruk. Padahal itu bukan tugas kita terlalu memikirkan sesuatu yang belum terjadi dan malah meninggalkan sesuatu yang sudah ada di depan mata kita.

Apalagi sekarang bukannya musim hujan malah musimnya orang nikah. Banyak teman, saudara, ataupun tetangga kita yang sudah melangsungkan pernikahan. Entah semua itu atas dasar sudah siap atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Di sisi lain ikut senang pastinya sudah bisa melihat teman menemukan pasangan hidupnya. Tapi di sisi lain kadang kita berpikir terlalu jauh hingga membuat kita ragu untuk melangsungkan pernikahan juga.

Baca juga : Sistem Pendukung 

Hal yang sifatnya sakral dan ga main-main memang ga boleh kita pikirkan secara main-main juga. Pengennya tetap dipikir secara matang tapi nyatanya malah membuat kita jalan di tempat dan tak kan pernah maju satu langkahpun. Banyak yang harus dipikirkan apalagi kita hidup dengan pasangan kita cukup lama (harusnya). Masa iya kita menikah tapi ujung-ujungnya berpisah kan.

Seorang teman berkata, "udah nikah dulu aja masalah kedepannya pasti ada jalannya". Yaa memang kalimat tersebut bisa menenangkan pikiran kita sejenak. Berpikir bahwa semua akan baik-baik saja tanpa perlu kita pikirkan secara mendalam.

Tapi ucapan mereka ada benernya juga. Mungkin diri ini yang masih kurang yakin dengan kehendaknya yang bisa melakukan apa saja. Kita ragu dengan yang maha Esa dan malah percaya dengan pikiran negatif kita sendiri yang akhirnya malah berujung menggerogoti otak kita yang seharusnya bisa digunakan untuk berpikir hal yang positif.

Jadi harus mulai dari mana?

Disaat kalian sedang terpuruk, siapa si atau apa yang bisa membuat kalian bangkit lagi untuk menghadapi semua ini?


Kadang kita perlu rasa perhatian dari orang lain tapi kadang ada juga orang yang harus minum banyak-banyak karena dia haus akan perhatian. Tapi ga ada masalah selama ada yang perhatian sama dia baik banyak maupun sedikit orangnya. Bentar, kalau dipikir lagi emangnya seperlu itu ya kita dengan yang namanya support system?


Saat mundur kita perlu dorongan dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Tapi siapa orang lain yang dimaksud? Apakah ada orang yang benar-benar akan membantu kita saat kita terpuruk?


Siapa support system kalian saat ini? Pacar, keluarga, teman, rekan kerja atau siapa?


Kita sering lupa dengan sahabat kita yang selalu setia menemani kita terlebih pada waktu malam hari. Yap bener banget, kesedihan.


Kesedihan yang membuat hari-hari kita menjadi kacau dan amburadul. Tapi entah kenapa kesedihan ini juga membawa kita ke arah yang lebih baik lagi. Rasanya tanpa kesedihan hidup ada yang kurang untuk dijalani.


Kesedihan sudah sangat melekat pada diri ini dan memang jujur sangat susah untuk ditinggalkan. bahkan saat kita bahagiapun, kita pasti akan mencari cara agar diri kita terus bersedih. Entah kenapa, tapi seperti ada energi tambahan saat kita bersedih. Ah rasanya kurang kalau hanya kesedihan, harusnya ada kekecewaan dan penyesalan yang harus bersatu didalamnya.


Sedih bukan berarti selesai. Justru saat bersedih bisa jadi kita baru akan memulai hal-hal yang besar. Ahh omong kosong, kayaknya tulisan ini cuma bacot doang isinya.



Dimana dulu aku yang selalu berambisi untuk menjadi yang nomor satu? Dimana juga aku yang selalu menerjang semua dengan maksud menggapai tujuan yang diinginkan? Dimana aku yang melalukan segala macam hal agar menjadi lebih baik? Dan dimana aku yang selalu merasa bersalah hingga tak kunjung padam saat melakukan kesalahan?


Memang benar ucapan "semua orang ada masanya dan semua masa ada orangnya". Yang dulunya selalu bekerja keras agar semua mata tertuju kepadanya sekarang malah santai dalam menghadapi kehidupan. Ada juga yang dulunya malas-malasan tapi sekarang malah rajinnya minta ampun.


Masa Sekolah


Kalau ditulis dan dijadikan cerita, kita mulai dari latar tempat sekolah. Di tempat ini adalah tempatnya bersaing antar murid. Mendapatkan ranking satu adalah tujuan mereka supaya terkenal dan mudah diingat oleh guru. Padahal dengan cara nakal kita juga bisa diingat oleh guru. Yang ga bisa diingat itu biasanya murid yang biasa-biasa aja. Tapi itu semua ga penting karena yang mau kita tulis bukan tentang itu.


Baca juga : Tempat Makan


Belajar dengan giat, mengerjakan tugas dengan baik, mencontek, menuduh, mengisi jawaban saat guru sedang membacakannya, semua dilakukan agar bisa menjadi si nomor satu.


Usia Dini


Saat masih kecil biasanya kita mudah terpengaruh dan memiliki ambisi yang kuat saat sedang menginginkan sesuatu. Menabung dan rela ga jajan demi membeli tas misalnya, ataupun membeli laptop agar bisa memudahkan saat belajar. Semua bisa karena ada niat yang besar dan didorong oleh semangat dari diri sendiri maupun orang lain.


Game


Ga cuma di sekolah, melainkan ambisi datang saat kita sedang bermain video game. Menghabiskan waktu untuk mengurung diri di kamar dan menghamburkan uang agar bisa menaikkan level dalam video game. Tapi kita lupa untuk menaikkan level di kehidupan yang sebenarnya. Ga ada yang salah sebenarnya dalam bermain video game, toh bisa membuat kita menjadi pro player misalnya.


Pasangan


Ambisi mendapatkan pasangan juga begitu. Saat usia-usia sekolah atau bisa dikatakan masa puber, rasa ingin mendapatakn pasangan itu kayaknya sudah menjadi hal yang biasa saat umur segitu. Melihat teman-teman mendapatkan pasangan, kita juga pengen rasanya memiliki pasangan. Walaupun kadang kisah cinta usia segitu ga berjalan mulus seperti yang diharapkan. Hanya sekedar mengenal gimana si dunia percintaan ini? Ya setelah itu kita bakal melanjutkan kehidupan seperti orang pada umunya.


Masa Depan


Saat SD ingin menjadi tentara, menginjak SMP ingin menjadi guru, naik lagi satu tingkat ke jenjang SMA ingin menjadi pengusaha, dan akhirnya setelah lulus malah bingung mau jadi apa.


Semua rencana yang dari dulu sudah direncnaakan seperti sia-sia dan membuat kita kecewa dengan keadaan. Kadang hal seperti itu lah yang membuat kita ingin hidup dengan damai.


Hidup Damai


Sekarang malah mikir gimana caranya hidup tenang tanpa ada beban. Mencari ketenangan dengan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman ataupun keluarga biasanya sudah cukup. 


Rasanya kalau diingat-ingat lagi ke belakang, masalah begitu banyak karena kita sendiri yang menciptakannya. Sampai-sampai kita lupa untuk beristirahat sejenak dan melupakan masalah tersebut. Walaupun ga menyelesaikan masalah tapi setidaknya kita bisa melupakan walaupun hanya sejenak.


Berpikiran positif dan ga terlalu ambil pusing adalah jalan ninjaku yang sekarang. Capek mikir mending dijalani aja dan pasti tetep ada jalannya walaupun jalan rusak ataupun berlubang yang penting bisa sampai pada tujuan.


Dari tulisan diatas seperti sekolah, pasangan, cita-cita, bahkan masa depan tidak terlalu dipikirkan untuk saat ini. Biarkan mengalir dan ikut alurnya saja. Walaupun sesekali juga memberontak.


Hidup yang sederhana yang ga neko-neko. Santai, tenang, perlahan untuk menuju kedamaian.


Ah rasanya kehilangan jati diri yang dulu selalu berambisi kini malah jadi acuh tak perduli. 


Tapi apa semua orang berpikiran seperti ini? Ga juga, semua orang punya jalan ninja masing-masing.




Sesuai namanya tempat makan jelas tempat yang bisa kita gunakan untuk makan. Bukan makan tempatnya tapi makan makanan yang kita pesan. Tapi tempat makan bukan hanya sekedar itu. Tak hanya digunakan untuk tempat kita makan, melainkan banyak cerita yang bisa kita dapat dari tempat yang satu ini.


Baca juga : Deja Vu


Setiap acara ataupun pertemuan sering kita jumpai di tempat makan. Karena sejatinya manusia butuh makan untuk melanjutkan keberlangsungan hidupnya. Balik lagi ke topik yang akan kita bahas. Banyak jenis makanan yang ada di Indonesia tercinta ini. Mulai dari yang berkuah sampai yang goreng-gorengan, mulai dari yang biasa aja sampai ada juga yang diluar nalar. Tapi semua memiliki ciri khas rasa tersendiri.


Kalau ngomongin rasa di makanan, kadang bisa mengingatkan kita kepada sesuatu yang sudah pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan kita. Masakan mamak kita jelas berbeda dengan masakan yang kita beli di tempat makan. Tapi ga tau enakan yang mana, yang jelas bukan mana yang enak atau enggak, melainkan rasa ikhlas saat memasak yang jarang kita temui saat makan ditempat yang lain.


Tempat makan menjadi saksi bisu banyaknya pertemuan dan perpisahan. Semakin banyak tempat makan yang kita kunjungi maka akan semakin banyak juga kenangan yang akan tersimpan di dalamnya. Contoh kecilnya saat kita dulu sering makan di tempat makan langganan kita tapi sekarang udah ga sempat lagi atau bahkan ga pernah lagi karena suatu alasan, saat kita melewati tempat makan tersebut biasanya akan terlintas "oh iya aku pernah ke sini dulu". Mulai dari menu yang kita pesan sampai tempat duduk yang sering kita duduki bersama saja masih hapal letaknya.


Tempat makan juga termasuk tempat yang nyaman untuk bercerita. Ga mungkin kan kita setelah selesai makan terus tiba-tiba pergi gitu aja? Ga mungkin kan. Paling tidak, kita pasti diam sejenak dan memulai obrolan sambil menunggu nasi di dalam perut ini turun. Pengunjung lain serasa ga diperduliin, padahal mereka udah nunggu untuk duduk.


Kita memang bisa melupakan tempat-tempat yang lain tapi untuk tempat makan kayaknya ga bisa.


Tempat makannya belum berubah, yang berubah adalah pengunjungnya.



Fenomena yang mungkin hampir semua orang mengalaminya, yaitu deja vu.


Mengutip dari Wikipedia, Déjà vu, dari bahasa Prancis, secara harfiah "pernah dilihat", adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu. Déjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu adalah sebuah perasaan mengingat kembali.


Baca juga : Memutar Waktu


Pernah dilihat, tidak hanya dilihat melainkan bisa kita rasakan melalui media yang lainnya, seperti musik, parfum, tempat, seseorang dan yang lainnya.


Musik


Melalui media ini kita lebih sering merasakan sesuatu yang pernah terjadi saat kita mendengarkan musik. Contohnya saat kita sedih dan saat itu pula kita mendengarkan lagu dari Skinnyfabs - ghost. Lagu yang penuh dengan kenangan, nanti apabila kita sudah bisa tersenyum dan kembali ceria lagi, tapi kita tidak sengaja memutar lagu tersebut maka suasana sedih akan kembali lagi seperti pada waktu itu. Mengingat kembali peristiwa sedih yang membuat kita frustasi hilang tanpa arah.


Tapi tidak hanya sedih yang bisa kita rasakan. Sebaliknya, saat kita senang dan mendengarkan lagu dari J-Rocks - Ceria. Maka suatu hari nanti saat kita mendengarkan lagu itu maka kenangan kebahagiaannya akan kita rasakan kembali.


Masih banyak lagu yang memiliki kenangan di dalam hidup kalian masing-masing. Jadi, lagu apa yang membuat kalian ingat akan kesedihan?


Parfum


Bau wewangian bisa mengingatkan kita kepada peristiwa yang sudah pernah kita alami sebelumnya. Contohnya mungkin saat kita sekolah menggunakan parfum A dan saat di rumah menggunakan parfum B selanjutnya saat jalan-jalan menggunakan parfum C. Semua memiliki cerita tersendiri dalam hidup kita. Tergantung momen apa yang melekat sampai kita tidak bisa melupakan wangi dari cerita masalalu. Seperti lagu Abadi




Tempat


Seperti di dalam cerita, latar tempat sangat penting karena di situlah banyak terjadi adegan ataupun kejadian yang bisa saja menjadi sejarah dalam hidup kita.


Yang paling sering adalah tempat makan. Tempat biasa orang berkumpul untuk bertemu maupun beristirahat. Tempat makan pasti menyediakan makanan yang justru menambah daya ingat kita terhadap masa lalu yang pernah kita alami. Baik dengan teman, pacar, keluarga, ataupun dengan orang random yang lainnya.


Semua kejadian bisa mengingatkan kita kepada masa lalu yang sudah pernah kita tulis dalam diri kita tanpa adanya kertas maupun pena. Tulisan di dalam diri kita sangat permanen dan sulit untuk dihapus. Lebih tepatnya sudah terpahat dan lebih parahnya sudah tertanam dalam jiwa kita.


Mengingat sudah pasti kita lakukan. Tapi tidak semua harus kita ingat dan malah jadi pemghambat untuk kita maju ke depannya.


Tulisan ini saya tulis dalam keadaan mode ngantuk (koreksi bila ada kesalahan)


Sumber : 


Seandainya kita diberi kesempatan untuk bisa memutar waktu kembali ke masa lalu dan merubah takdir kita. Sudah saya pikirkan dari kecil dan nyatanya memang ga bisa kita lakukan.


Baca juga : Jawaban dari Sifat Wanita, Susah Ditebak


Waktu kecil saya pernah berfikiran untuk bisa kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan seseorang agar tidak jadi meninggal dunia dan bisa terus hidup bersama selamanya. Walaupun niat kita baik dan seandainya hal tersebut bisa kita lakukan belum tentu di masa yang akan datang sesuai dengan yang kita harapakan.


Kembali ke masa lalu, tidak sepenuhnya akan berjalan mulus sesuai dengan keinginan kita. Justru hal yang ditakutkan malah akan terjadi apabila kita bisa kembali ke masa lalu.


Memperbaiki kesalahan dan menjadi lebih baik. Hal itu lah yang selalu kita harapkan. Padahal dengan adanya kesalahan kita bisa belajar dan mengevaluasi diri kita sendiri agar lebih baik kedepannya. Bagaimana kita bisa tau benar kalau tidak ada salah.


Semua diciptakan berpasangan. Seperti masa lalu dan masa depan. Dengan adanya masa depan ini, di masa inilah kita seharusnya bisa berubah dari masa yang lalu. Bukannya malah pergi ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan kita, seolah-olah kita tidak sedikitpun memiliki kesalahan.


Yang paling penting apabila kita bisa pergi ke masa lalu, belum tentu kita bisa sekuat ini dan masih berdiri hingga saat ini. Perjuangan dan kesedihan kita lalui sebagai bumbu dalam kehidupan. Kita tidak bisa lari dari itu tetapi kita bisa melawannya.


Kemarin adalah cerita yang sangat berharga. Banyak ragam cerita kita dari mulai romantis, lucu, sedih, dan yang lainnya. Apakah kita rela mengubah jalan cerita kita menjadi senang semua tanpa ada kesedihan didalamnya? Kalau saya tidak. Kalau kamu?


Tulisan khoir


2 Februari 2023 adalah waktu dimana saya pernah menulis tentang "Sifat Wanita, Susah Ditebak". Tulisan yang menurut saya menarik karena saya melibatkan orang lain untuk menjawab pertanyaan yang membuat saya bingung dan akhirnya ditampilkan di blog saya.


Kenapa saya tertarik untuk membahasnya kembali? Karena baru-baru ini saya mendapatkan jawaban yang sangat teramat masuk akal yang baru saya dapatkan setelah tulisan tersebut saya posting. Jadinya ga sempat tertulis di tulisan sebelumnya.


Kalau diingat kembali, di tulisan yang berjudul "Sifat Wanita, Susah Ditebak" di akhir tulisan saya ada menuliskan


"Kenapa kita malah sibuk menebak apa yang dipikirkan wanita tersebut padahal si wanitanya ga berfikiran untuk main tebak-tebakan."


Padahal mungkin kalimat tersebut sudah bisa menjawab pertanyaan saya sendiri. Tapi rasanya kayak ada yang ganjel aja gitu, kayak kurang srek aja dengan jawabannya.


Sebelumnya saya juga pernah bertanya kepada mamak saya. Saya berfikir karena mamak saya pernah muda dan pasti bisa menjawab pertanyaan receh dari saya. Tapi saat saya bertanya, beliau menjawab "kalau wanita ya memang gitu sifatnya" saya tanya lagi kan kenapa sifatnya begitu dan kata beliau "ga tau ya mamak juga bingung memang udah gitu sifatnya". Waduhh jadi harus gimana saya ni menanggapi jawaban beliau?


Jawabannya di sini


Intinya ga semua wanita itu susah ditebak yaa mungkin hanya beberapa aja yang bisa ditebak. Tapi yang namanya tebak-tebakan kadang ada yang berhasil, ada juga yang gagal.


Jawaban ini saya dapatkan belum lama ini. Jawabannya adalah...


"Lalu apa cwo suka sma perempuan yg mudah ditebak?"


Nah jawabannya adalah pertanyaan. Kita bertanya seharusnya dia yang jawab eh malah balik bertanya.


Tapi coba kita baca lagi. Justru dari pertanyaan ini kita bisa menjawab sendiri pertanyaan kita.


Ada benernya juga, apakah kita tertarik gitu sama cewe yang mudah ditebak? Yaa mungkin ada juga yang tertarik tapi ga semuanya kan?


Dari pertanyaan yang dibalas dengan pertanyaan kadang sudah bisa menjawab apa yang kita inginkan tanpa perlu jawaban langsung. Misalnya kalian suka sama cewe yang susah ditebak tapi kalian bingung kenapa cewe susah ditebak. Itu konyol juga ya namanya. Atau mungkin kalian suka sama cewe yang mudah ditebak tapi kalian malah tanya kenapa cewe mudah ditebak. Kalian pengan tapi malah kalian bingung. (Ini kalian ya bukan saya😅).


Tidak semua pertanyaan harus dijawab dengan jawaban, terkadang pertanyaan juga bisa dijawab dengan pertanyaan juga. Yang terpenting pertanyaan tersebut bisa terjawab.


Eett dahh ngomong apaan ni berbelit-belit bener...


Sampai ketemu lagi di tulisan yang entah kapan updatenya wkwk


Baca juga :

musik tulisan khoir


Oke kali ini bakal ngomongin tentang musik. Padahal dulu biasa-biasa aja dengan yang namanya musik. Sampai heran kenapa orang-orang bisa sampai menghayati sebuah lantunan yang dibawakan oleh seseorang.


Baca juga : Anak Kesayangan


Tapi 2 tahun belakangan ini, saya baru mengerti dan sependapat dengan mereka yang menghayati musik tersebut, entah dari nadanya ataupun liriknya. Sampai-sampai musik yang kita dengarkan setiap hari akan selalu berbekas dan sulit untuk dihilangkan.


Musik Bisa Mengingatkan Kita Kepada Sesuatu


Ternyata ga cuma omong kosong aja judul di atas. Pernah suatu ketika ada seseorang yang benar-benar sedih dan mulai memutar musik sebagai hiburan. Tapi musik itu bukannya menghibur untuk ceria, malah membuat orang tersebut semakin larut dan malah tambah menjadi-jadi. Setelahnya dia sembuh dan mungkin sudah lupa dengan apa yang sudah pernah ia perbuat. Ga lama kemudian, dia ga sengaja dengerin musik yang pernah ia denger waktu sedang sedih dulu. Alhasil ia teringat hal-hal yang seharusnya tidak ingin dia ingat kembali.


Ga cuma saat sedih, kita juga merasakan musik bisa mengingatkan kita kepada banyak emosi yang lainnya, seperti gembira, cemburu, marah, galau, dan tentu masih banyak lagi yang lainnya.


Yang lebih keren lagi, musik bisa mengingatkan kita kepada kejadian yang padahal sudah tenggelam bertahun-tahun.


Musik Membuat Kita Tenang


Ternyata ga cuma baca buku aja yang buat kita jadi tenang. Mendengarkan musik juga bisa membuat kita tenang dan meresapi setiap lirik yang dilantunkan.


Misalnya di kelas ni, waktu jam istirahat yang pada umumnya akan berisik, mulai dari bermain game, ngobrol sana-sini, berkelahi, teriak-teriak dan yang lainnya, musik datang untuk kita yang ingin tenang. Ambil headset dan langsung putar musik kesukaan kalian, behh pasti tenang dan semua yang berisik seketika hilang gitu aja.


Musik Bisa Menyatukan Manusia


Bentar lagi Coldplay mau datang ke Indonesia. Itu salah satu musik bisa menyatukan manusia melaui konser contohnya. Banyaknya manusia berkumpul karena memiliki minat yang sama ataupun selera musik yang sama. Dengan musik juga kita bisa memiliki banyak teman saat semua sama-sama mengerti tentang musik yang dibawakan.


Musik sangat berarti dan begitu penting saat yang kita dengarkan sesuai dengan apa yang kita alami saat ini.


Musik juga bisa menjadi obat untuk kita yang gampang stress.


Dengarkan, resapi, dan putar lagu selanjutnya.


Oiya lagu favorit kalian apa?


Kita lahir sebagai anak, ga mungkin lahir langsung jadi mertua kan?


Di dalam keluarga pada umumnya memiliki anggota keluarga terutama anak. Ada yang punya anak satu, duaa, tigaaa, yakk (aaa jokes bapak-bapak). Orang tua pasti memiliki rasa sayang terhadap anak-anaknya. Ya walaupun mungkin ga setiap saat juga orang tua bakal sayang sama kita. Tapi setidaknya orang tua pernah sayang sama kita.


Baca juga : Kehidupan Teman


Ngomongin anak kesayangan, biasanya orang tua memiliki rasa sayang yang berlebih terhadap anaknya. Yaa ini memang kelihatan wajar-wajar aja karena sebagai orang tua memang harus sayang kepada anaknya. Tapi di sisi yang lain, anak melihat orang tua seperti itu malah merasa iri dengan saudaranya karena memiliki rasa sayang yang berlebih, padahal kalau kita lihat di sisi yang lain pasti ada sebabnya kenapa orang tua seperti itu.


Semua Pernah Menjadi Anak Kesayangan


Yap bener banget judul di atas. Setiap anak pernah merasakan kasih sayang orang tua dan menjadi anak kebanggaan orang tua. Seperti contohnya anak pertama yang baru lahir, orang tua pasti bangga dan menaruh harapan besar kepada anak tersebut. Setelah sekian lama menunggu misalnya, akhirnya lahir juga anak yang diidam-idamkan.


Gimana kalau anaknya banyak, ga cuma satu? Yaa sama aja karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Ga mungkin kan orang tua kalian sayang terus sama kalian sampe lupa dengan saudara kalian. Nah kembali lagi kayak tulisan di atas tadi, "Ya walaupun mungkin ga setiap saat juga orang tua bakal sayang sama kita. Tapi setidaknya orang tua pernah sayang sama kita".


Ga ada sebenarnya orang tua yang terlalu memilih anak yang A ketimbang anak yang B. Mereka pasti bangga dengan semua anaknya. Yaa tapi anaknya juga harus tau diri ya, jangan sampe buat orang tua kecewa dengan sikap dan perilaku yang tidak diharapkan oleh orang tua tersebut.


Intinya sama ga ada yang dibedakan cuma masalah waktu aja. Ada saatnya kita di sayang, ada saatnya juga giliran saudara kita yang di sayang.


"Mungkin sudah bukan waktunya lagi untuk kita disayangi, melainkan harus kita yang menyayangi"



Kembali lagi, setelah lama tidak menulis di blog ini. Kini kembali dengan keadaan yang seperti biasanya, lemas dan kurang semangat karena duit udah menipis cuy. Arrgghh, semoga diperlancar lagi kedepannya.

Baca juga : Kembali Menulis 

Oke kali ini ga usah yang terlalu berat-berat. Tapi ga tau juga, ini tulisan bisa beda-beda nangkepnya setiap orang. Tergantung mereka lagi ngapain sekarang atau sedang di posisi apa mereka sekarang.

Yang lagi happy mungkin tulisan kali ini bisa menambah mood mereka lebih ceria lagi. Tapi bagi mereka yang lagi sedih, tulisan ini mungkin dianggap angin lalu saja karena mereka lebih mementingkan kesunyian daripada harus membaca tulisan yang tidak berguna kali ini (perasaan tulisan di sini ga ada yang guna ya dari dulu).

Membandingkan Kehidupan Orang lain


Biasanya kita sering membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Atau mungkin sudah menjadi kebiasaan kita untuk selalu membandingkan hidup? Kalau ditanya salah atau bener ya tergantung. Kalau membandingkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri ya bagus-bagus aja dan harus dilanjutkan selama masih di jalur yang positif. Tapi kalau hanya sekedar membandingkan dan membuat kita kurang bersyukur, mendingan tinggalin aja deh karena ga ada manfaatnya.

Tapi kadang seru tau kalau sedih-sedih gitu vibesnya, kayak jadi galau-galau gimana gitu dan akhirnya sedih dan nangis. Ah, rasanya plong banget bisa ngeluarin uneg-uneg kita dengan cara tangisan, terkadang orang tidak bisa menangis karena sudah lupa caranya untuk menangis.

Oke kembali ke topik tadi. Selalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Kalau orang jawa bilang biasanya adalah "sawang sinawang".

Kita melihat kehidupan teman kita yang begitu nikmat tanpa beban. Yaa itu kan dari sudut pandang kita, mereka juga kalau lihat kita juga bakalan mikir kaya gitu. Padahal aslinya kita sama-sama punya beban dan masalah sendiri yang harus segera diselesaikan. Karena yang kita lihat belum tentu sama dengan kenyataan sebenarnya.

Mengobrol dengan Teman


Kalau kita ngobrol dengan teman atau bisa dibilang waktu kumpul ramai-ramai, kadang orang akan membanggakan dan akan menunjukkan "ini loh aku". Untuk membuat lawan bicaranya kagum dan terheran-heran. Tapi pernah ga si kalian ngobrol empat mata dengan dia? Kadang vibesnya beda banget cuy, apalagi kalau kita ngobrolnya di waktu malam hari. Ada yang bilang kalau malam hari itu adalah waktu dimana orang susah untuk berbohong (tapi kata siapa ya? hehe).

Kadang kita menyepelekan obrolan teman dan malah acuh. Padahal kita bisa mendapatkan informasi yang berguna untuk kita. Kalaupun ga ada informasi kita seenggaknya menghargai dia berbicara (tapi ya kadang suka motong pembicaraan si biar ga panjang ceritanya).
Padahal dengan teman yang kita ajak ngobrol mungkin bisa mendapatkan solusi atapun kita bisa bantu masalah dia dan mendapatkan solusi bersama-sama.

Membantu teman tidak harus berupa materi ya. Waktu dan jiwa kita itu juga bisa dikatakan membantu teman.

Berperilaku Baik


Kadang kita ga menyangka, teman kita yang dulu sering kita bully malah menjadi orang yang sukses ketimbang si tukang bully. Ataupun yang sering juara kelas malah jadi biasa-biasa aja. Yaa itu ga ada sangkut pautnya kayaknya kalau soal harta. Selagi kita baik ya pasti ada aja balasannya, walaupun tidak langsung dari orang yang kita tolong.

Di usia sekarang kita harus banyak membangun jaringan untuk kedepannya, terutama dengan teman. Setelah lulus sekolah, ada teman kita yang kuliah, menjadi polisi, tentara, dokter, petani, kurir, kuli, supir, guru, pilot, atau bahkan ada juga yang menjadi artis (siapa tapi?).

Dengan adanya berbagai macam jenis pekerjaan ataupun kegiatan, kita jadi banyak tau ni teman kita ahli di bidang apa. Nah ini bisa jadi solusi untuk kita kedepannya, suatu saat kita lagi susah dan membutuhkan pekerjaan, kita bisa menghubungi salah satu dari mereka.

Ataupun kita sedang sakit kita bisa konsultasi dengan teman kita yang menjadi dokter. Yang mempunyai angkutan tapi bingung mau ngangkut pake apa, nah teman kita yang supir bisa kita panggil. Ga cuma itu, dengan adanya mereka mungkin kita bisa lihat kedepannya dan bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita nanti sebagai referensi mereka kedepannya ingin menjadi apa.

Berteman adalah hal yang positif. Selagi kita bisa berkumpul dengan teman dan melupakan sejenak hiruk pikuk dunia ini, kita akan merasa tenang walaupun mungkin hanya sebentar.
Berteman itu selamanya, yang sementara itu dunia.

Tulisan ini saya tulis setelah pulang nongkrong dengan teman di sebuah cafe. Ya hanya berdua, tapi dari obrolan tersebut banyak sekali cerita yang kami utarakan. Mungkin yang dibahas ga jauh-jauh tentang pekerjaan, teman, atau mungkin tentang perempuan. Yang pasti selalu dibahas itu masa depan, walaupun belum tau gimana kedepannya (jalanin aja xixixi, kata siapa ini jalanin dulu wkwk). Karena kalau bahas masalalu adanya pait aja ni. Untung pesen es coklat jadi ada manis-manisnya.

Rasau Jaya, 17 Mei 2023
22.28 (selesai menulis)



Sekarang hari Senin 17 April 2023 saya kembali menulis. Terakhir memposting tulisan pada tanggal 26 Februari 2023. Cukup lama tapi memang sewajarnya seperti itu karena tidak ada yang perlu ditunggu dari tulisan saya. Tulisan hanya sekedar tulisan tanpa adanya suatu makna.


Baca juga : Belum Ada Judul Malam Ini


Akhir-akhir ini saya bingung ingin menulis tentang apa, padahal didalam kepala banyak sekali ide yang harusnya dituangkan dalam tulisan. Tapi apalah daya, mungkin saya hanya bisa menikmati lewat pikiran saja bukan lewat tulisan.


Sedikit cerita, sebelumnya saya telah selesai melaksanakan misi di daerah Sambas tepatnya di Kecamatan Tangaran. Saya sudah pulang dan sebelumya saya sempat menulis tentang kepulangan saya menuju kampung halaman di Kubu Raya tepatnya di Kecamatan Rasau Jaya. Tapi tulisan saya tidak selesai.


Terima Kasih - Sambas #4

Dimana ada pertemuan di situ ada perpisahan. Kalimat tersebut sangat menggambarkan keadaan sekarang ini. Memang sangat lama rasanya, saya berada di tempat ini. Meninggalkan keluarga untuk mencari jati diri, eeaakk (gayanya mencari jati diri).


Saya berangkat ke sini (Sambas) pada tanggal 7 Agustus 2022, berangkat pagi dan sampai sini sore hari. Tidak banyak yang harus diceritakan selama perjalanan. Karena selama perjalanan yang saya lihat kebanyakan hanya janur kuning melengkung. Yahh mungkinkah pada saat itu memang musimnya orang menikah atau apa? Saya pun juga tidak mengerti.


Sampai dengan keadaan selamat dan disambut dengan baik oleh orang-orang. Saya awal bekerja kebanyakan di area camp jadi awalnya kurang berbaur dengan orang-orang. Tapi lama kelamaan saya dipindahkan dan harus berbaur dengan orang-orang setempat. Rasanya sangat menyenangkan bisa berbaur dan bercanda bersama.


Awalnya tidak saling kenal dan canggung kini bisa menyatu dan memiliki rasa bagaikan keluarga sendiri. Tapi semua itu tidak selamanya saya dapatkan di sini. Satu persatu sudah mulai keluar ataupun dikeluarkan dari pekerjaan, mengingat pekerjaan yang sudah tidak lama lagi selesai.


Saya ikut senang saat pekerjaan sudah selesai, jadi bisa pulang ke rumah sama-sama. Tapi ternyata saya harus tertahan di sini dan menyelesaikan pekerjaan baru bisa pulang.


Kalau cerita pulang,


Di atas adalah tulisan saya yang tidak selesai. Entah itu tidak selesai atau belum selesai saya juga tidak tahu.


Rasa ingin menulis tiba-tiba melemah dan akhirnya membuat saya berhenti menulis. Seharusnya banyak yang harus saya tulis terutama di bulan Ramadhan ini. Tapi kenyataanya saya hanya bisa menikmati didalam kepala tanpa saya curahkan melalui tulisan.


Tidak hanya itu, saya sebelumnya juga sempat membuat daftar tulisan yang ingin saya buat di blog ini.




Yang awalnya sudah merancang untuk membuat cerita yang bagus, harus merelakan begitu saja karena sudah lupa ingin membuat tulisan yang seperti apa.


Terkadang kita perlu menikmati sesuatu tanpa harus kita ceritakan kepada orang lain.


Selanjutnya nulis apa?



Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Padahal ilmu itu tidak salah tapi kenapa harus dituntut ya? Hmm, oke lanjut lagi ya tulisannya. Di sekolah banyak kisah menarik yang susah untuk dilupakan. Walaupun kadang ada cerita yang mau tidak mau harus kita lupakan.


Tapi dari sekian banyak cerita menyenangkan di sekolah, terkadang kita malas untuk berangkat ke sekolah. Padahal orang tua kita sudah susah payah untuk membiayai kita untuk mencari ilmu di sekolah. Harapan orang tua sangat besar kepada kita sebagai generasi penerusnya.


Penyemangat di Sekolah


Oleh sebab itu terkadang kita harus mempunyai motivasi atau penyemangat agar kita rajin berangkat ke sekolah. Tidak hanya sekedar rajin berangkat tapi harus rajin juga dalam menuntut ilmu. Karena ada pepatah yang mengatakan "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina". Begitu lah kira-kira.


Apa si sebenarnya yang membuat kita semangat untuk berangkat ke sekolah?


  • Teman Kelas


Nah teman kelas bisa juga menjadi salah satu penyemangat kita dalam belajar. Rasanya gimana gitu saat teman karib kita tidak berangkat ke sekolah, rasanya kayak ada yang kosong aja gitu. Padahal masih banyak teman yang lainnya, walaupun yang lainnya hanya sekedar teman biasa bukan teman dekat.


  • Guru


Yap bener banget, kadang guru juga bisa membuat kita semangat dalam menjalani aktivitas belajar kita. Padahal kebanyakan murid malah menghindar saat ada guru yang datang untuk mengajar. Tapi tidak semua guru kan kalian begitu? Ada pengalaman saya sendiri saat masih duduk di bangku MTs, saya sangat senang sekali belajar PPKn. Guru yang mengajar saya waktu itu adalah ibu Wiji Yatmini.


Kenapa saya suka dengan beliau? Karena beliau mengajar dengan metode yang berbeda dengan guru yang lainnya. Disaat guru yang lain menerangkan menggunakan buku sebagaimana pada umumnya, beliau sudah menggunakan laptop dan proyektor. Materinya juga sudah dirangkum yang membuat kita jadi lebih mudah memahami apa yang disampaikan beliau. Soal ulangan ataupun ujian juga tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan beliau. Dan itu yang membuat saya pada saat itu ingin menjadi guru PPKn dengan menggunakan metode yang beliau ajarkan.


Baca juga :


  • Jajanan di Kantin


Mungkin banyak juga dari kalian yang ke sekolah malah buat jajan bukannya malah belajar kan? Dikarenakan jajanan kantin yang enak dan terjangkau, kita malah ketagihan di kantin ketimbang di kelas. Sampai-sampai bel sudah berbunyi dan kita masih di kantin.


  • Acara Sekolah


Event sekolah bisa juga jadi alasan kita untuk betah lama-lama di sekolah. Saat ada pertandingan ataupun kompetisi, di situlah saatnya kita unjuk gigi atau penampilan. Pasti kita punya bakat masing-masing, seperti di olahraga, akademik, maupun seni. Tidak punya pun tidak mengapa yang penting kita ikut berkontribusi untuk sekolahan kita.


Masih banyak sebenarnya hal-hal yang membuat kita semangat dalam menempuh pendidikan, jadi apa alasannya kita malas untuk berangkat ke sekolah?


Baca juga : Hari Pertama Masuk Sekolah (2017)


Bandel di Sekolah


Tapi ngomongin pendidikan saat ini... Eh mungkin dari dulu ya, setiap generasi pasti ada aja yang bandel di sekolah. Mulai dari berpakaian yang tidak rapi, susah diatur oleh guru, dan masih banyak lagi perbuatan tidak terpuji yang lainnya. Sama saat saya sedang merantau sekarang, saya melihat pemandangan murid yang terlambat ketika upacara, susah diatur, dan membentak guru yang memberikan ilmu kepada mereka. Saya terdiam sejenak dan heran kenapa mereka seperti itu ya? Tapi saya berfikir lagi lebih dalam, apakah saya juga seperti itu dulu? Datang terlambat pernah saya lakukan dulu dan saat menginjak Aliyah saya malah sengaja berangkat siang supaya terlambat.


Ternyata apa yang pernah kita lakukan dulu kembali lagi ke diri kita sendiri ya, malu ternyata melihat generasi sekarang yang ternyata susah diatur juga. Padahal masih tingkat dasar yaitu SD.


Baca juga : Kumpul Teman SD


Waktu yang Tidak Terasa


Waktu yang kita habiskan untuk belajar terkadang tidak kita rasakan. Ehh ujuk-ujuk udah mau lulus aja ni. Padahal rasanya baru kemaren sore daftar sekolahnya. Kenangan pahit maupun manis sudah mulai kita rasakan sekarang. Teman SD belum tentu bisa bertemu lagi disaat SMP, begitu juga saat SMA nanti. Setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.


Dari tahun ke tahun memang banyak perubahan mulai dari sekolah kita yang jauh lebih bagus saat kita sudah lulus ataupun teman yang sudah mulai berubah tidak seperti dulu lagi.


Baca juga :


Semua Bagaikan Keluarga


Yang awalnya masuk belum kenal siapa-siapa tapi setelah lulus malah takut kehilangan. Yahh kebanyakan memang begitu yang awalnya biasa saja tapi saat ada perpisahan pasti merasakan kesedihan. Tapi yang paling sedih bendahara karena banyak yang belum lunas bayar uang kas. Bagi mereka yang merasa sendirian di rumah dan malah merasa asyik di sekolah pasti akan merasakan perpisahan yang amat dalam bukan?


Baca juga : Namanya Juga Teman


Kenangan Masa Sekolah


Banyak kenangan yang harusnya kita bangga saat bersekolah. Mendapatkan juara kelas 1,2,3,4 atau juga bisa mendapatkan juara tarik tambang, balap karung, makan kerupuk dan juara bertahan... Pasti membanggakan bagi kita dan orang tua kita melihat anaknya yang berprestasi. Tapi jangan sampai prestasi tersebut hanya menjadi piala kosong yang terpajang di lemari kaca. Ya semua hanya piala dan penghargaan kosong.


Baca juga : Peringkat


Kenangan masa sekolah yang paling berkesan tentu bersama teman-teman. Bisa mendekor ruangan kelas dan bisa juga memenangkan perlombaan 17 Agustusan, yaa walaupun mungkin ada kelas yang dicurangi. Tapi semua kembali lagi ke diri kita sendiri bagaimana menanggapinya. Kenangan bersama teman kelas mungkin bisa kita temukan lagi saat kita reuni.


Baca juga : BUKBER - 1442 H #7


Kisah Cinta di Sekolah


Yahh memang ga ada yang bisa ngalahin masa-masa seperti ini. Dimana kita baru tumbuh dewasa dan mulai tertarik dengan lawan jenis. Mungkin bisa dibilang cinta monyet karena belum tau arti kehidupan sebenarnya setelah lulus. Belum bisa berfikir jernih dan lebih mementingkan ego sendiri.


Masa ini mungkin memang sulit dipatahkan ya. Kisah cinta di sekolah memang seperti di film-film. Kayak contohnya di film Indonesia yaitu "Dilan".


Kisah cinta di sekolah memang nyata adanya. Terkadang hal ini lah yang membuat kita merasa bersemangat untuk melanjutkan pendidikan. Banyak yang ingin berhenti bersekolah namun saat melihat senyummu berasa ingin ga naik kelas biar sama-sama kamu terus. Uwekkk, agak mual ya dengernya.


Mungkin kisah cinta ini dijadikan alasan untuk semangat berangkat ke sekolah. Mencari ilmu itu nomor satu, yang nomor dua itu melihat senyummu eaaakk. Uwekkk 2x.


Tapi kisah cinta yang sebenarnya dinilai saat kita sudah tamat dari sekolah.


Baca juga :



Hal Menyebalkan di Sekolah


Banyak dari kita yang mungkin saja malas untuk berangkat sekolah bukan dikarenakan sekolahnya tapi juga bisa dikarenakan gurunya. Terlalu banyak aturan yang tidak masuk akal, membuat aturan untuk murid tapi mereka malah melanggarnya, dan yang lain bisa disebutkan di kolom komentar ya. Tapi ga semua guru yang seperti itu. Kami masih menghormati guru sebab ada merekalah kami bisa menjadi seperti ini. Doa guru itu sangat kita butuhkan untuk masa depan kita. Karena guru kita adalah orang tua kedua kita setelah orang tua dirumah.



Kata Mereka Tentang Sekolah


Banyak yang tidak tegas dalam menghadapi murid. Begitulah kira-kira ucapan yang saya dengar dari orang tua sekarang. Tapi mau gimana lagi ya, menghadapi siswanya yang susah diatur dan semaunya sendiri. Sebagai guru juga bingung, ingin berbuat kasar nanti orang tua tidak terima tapi dibiarkan malah menjadi jadi.


Padahal siswa yang kita kira buruk dan nakal adalah siswa yang biasanya rajin membantu orang tuanya di rumah. Tapi mengapa mereka malah memberontak kepada guru ya. Jadi siapa yang harus disalahkan di sini. Sudah pasti yabg salah yang ada di penjara kan.


Rasanya Ingin Kembali ke Sekolah


Yap bener banget ni kalimatnya. Rasa sesal setelah lulus tapi tidak banyak meluangkan waktu dengan teman adalah saya. Teman mungkin menjadi prioritas kedua saya. Mungkin saya terlalu sibuk dengan dunia saya sendiri sampai-sampai saya harus kehilangan momen yang seharusnya sayang kamu lagi apa... Eh maksudnya sayang untuk dilewatkan. Tapi akhir-akhir ini saya menyadari bahwa teman memang yang kita butuhkan ketimbang...


Baca juga : Kesalahan Terbesar


Waktu memang ga bisa diputar tapi kita bisa menjalani sisa hidup ini walau tak bersamamu... Ehh maksudnya menjalani sisa hidup ini... Ahh lupa jadinya mau nulis apa ni.


Baca juga : Istirahat


Sekolah Untuk Mencari Ilmu


Yang jelas sekolah adalah tempat kita mencari ilmu bukan mencari pekerjaan. Jadi jangan sangkut pautkan terlalu berlebihan antara sekolah dan pekerjaan. Tidak ada salahnya mereka yang jurusan IPA berjualan di pasar, tidak ada salahnya mereka yang jurusan otomotif malah di sawah, tidak ada salahnya juga mereka yang kuliah tinggi tidak bekerja sesuai dengan jurusan yang mereka pilih. Setidaknya mereka sudah berusaha dan menentukan pilihan mereka sendiri.


Pilih pilihanmu sendiri tapi jangan lupa bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu pilih.


Padahal hari ini seperti biasanya. Bangun tidur, tidur lagi, bagun lagi, matikan alarm, tidur lagi, bagun lagi, ibadah, ke kantor, nyuci pakaian, gosok gigi, sarapan, kerja. Ga mandi karena bisa biduran.


Baca juga : Lupa


Ah malah cerita rutinitas jadinya. Memang hari ini terasa sangat sepi, ditambah lagi manusia yang sudah berkurang bukan karena kematian tapi karena pergi ke tempatnya masing-masing, masih di dunia belum di akhirat.


Masih berpikir keras apa yang terjadi hari ini sampai membuat isi kepala menjadi bingung dibuatnya. Heyy bisakah kepala ini diajak kompromi sejenak saja? Ah tapi rasanya percuma. Tunggu-tungguuu... Ah lupa jadinya mau ngomong apa. Iya di sebelah lagi mutar musik jadinya lupa mau nulis apa ini. Bentar-bentar jeda dulu nulisnya.


Oke sekarang pukul 21.40 WIB, lebih rinci lagi tanggal 18 Februari 2023 hari Sabtu.


Oo iya ini hari Sabtu. Aku benar-benar lupa kalau sekarang adalah malam Minggu. Pantas saja....... #404#

Pertemuan itu sempat terlupakan karena datang sosok baru yang membuat diri ini terlena. Oktober yang mempertemukan, tepat malam hari di saat itu. Kedatanganmu tak pernah kusangka-sangka. Heyy bahasa apa yang aku gunakan barusan?


Beberapa hari kemudian kamu datang, lebih tepatnya kita berpapasan di suatu tempat. Tidak disengaja ataupun direncanakan oleh aku ataupun kamu. Kita masih bertegur sapa walau melalui WhatsApp. Saat itu masih di bulan Oktober dan pada akhirnya kita asing dan menghilang.


Februari mungkin bulan yang baik untukku, atau mungkin di seluruh dunia?


Heyy banyak perpisahan di bulan ini tapi ada satu pertemuan yang mungkin tidak pernah terlupakan. Tak menyangka harus menunggu 4 bulan baru bisa bertemu kembali.


Hanya sekedar tulisan. Kalaupun bisa dibaca tolong cukup dibaca.


Menghadapi soal ulangan ataupun ujian dadakan dari guru mungkin ga ada apa-apanya ketimbang harus menebak sifat wanita.


Kembali lagi di tulisan yang mungkin ga bermanfaat ataupun berfaedah untuk dibaca. Seperti awal berdirinya blog ini, hanya untuk mengisi waktu luang dan untuk meluapkan kata-kata yang sudah gak bisa terbendung lagi di dalam kepala.


Baca juga : Perspektif 


Okee, kalau kita ngomongin yang namanya wanita memang ga akan ada habisnya. Ada dan selalu ada yang akan diceritakan kalau masalah wanita. Heyy, ditengah-tengah obrolan laki-laki pasti ada terselip tentang wanita. Tapi yang pasti dalam obrolan laki-laki terdapat dakwah yang mungkin saja bisa diterima dengan cara yang lembut ataupun dengan pertentangan.


Ah normal rasanya kalau kita masih membahas yang namanya wanita. Walaupun ilmu yang kita dapatkan dulu sudah mulai luntur dan ga bisa dipakai di zaman yang sekarang ini. Dulu, mungkin saja kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan secara sat set. Artinya, kita bisa mendapatkan secara cepat apa yang kita inginkan. Ingin ini hayukkk, ingin itu hayukk juga.


Masih di sini, malam yang sepi dan hanya ditemani angin kencang membawa kau jauh ke sanaaa..., ehh maksudnya angin sepoy-sepoy di pantai. Bukannya nulis malah nyanyi, padahal suara ga begitu-gitu bagus digunakan untuk nyanyi. Tapi kalau untuk ngomong kasar semua orang pasti bisa. Kan cuma ngomong "kasar".


Ah makin ke sini makin ga nyambung tulisannya.


Survei Mengenai Wanita


Okee sebelumnya saya sudah melakukan survei ataupun tanya-tanya tentang sifat wanita yang satu ini, yaitu susah ditebak. Saya bertanya tentunya dengan teman saya yang wanita ataupun perempuan atau bisa juga dengan cewe. Intinya bukan dengan jantan atapun jago. Tapi kalau ingin nabung di Bank Jago, bisa klik link di bawah ini untuk mendownload aplikasinya


Klik untuk mendownload


Ah malah promosi lagi ni. Oke oke balik lagi ya.


Kata Mereka


Saat saya bertanya kenapa wanita susah ditebak? Mereka menjawab dengan berbagai macam versi dari mereka sendiri tentunya. Seperti contoh di bawah ini : 


"Karna wong wedok iku hakikat e manja dan ingin di mengerti"


Kalau di Indonesiakan maka artinya, karena wanita pada dasarnya manja dan ingin dimengerti. Hmm, sebenarnya masuk akal juga kalau kita fikir tapiii coba kita lihat apa kata yang lain.


"Efort e"

"Kurang"

"Wong Lanang Ki harus inisiatif"


Heyy belum apa-apa udah kena serang combo gini dengan kata-katanya. Ahh ga sanggup mungkin bacanya, makanya kita lanjut lagi ke yang selanjutnya wkwk.


"Karna waktu allah menciptakan hawa diwaktu nabi adam sedang tidur.. yang membuat wanita itu lebih menyukai kejutan. Dan inisiatif dari laki"


Subhanallah kata-kata malam itu bisa menyejukkan hati dan fikiran kita kalau ngomongin tentang wanita.




Nah kalau yang ini jangan dipencet ya karna ga bakal ada suaranya. Jadi saya jelasin aja ya apa yang dia sampaikan. Aaa jadi gini, dia sebagai wanita juga bingung kenapa wanita sulit ditebak padahal dia wanita lho? Nah pertanyaanya sekarang gini, dia yang sebagai wanita aja bingung kenapa wanita susah ditebak, apalagi kami sebagai pria, laki-laki, ataupun cowok ini. Kadang merekan juga tidak tau mengapa mereka melakukan hal tersebut. Berarti antara sadar dan ga sadar lah ya? Ah entah lah kita lanjut lagi ya.


"Karena cewek tu bisa berubah" mood nya"

"Jadi susah mau di tebak"


Nah mungkin saya agak setuju dengan pernyataan di atas, mood yang sering berubah-ubah mungkin saja membuat seorang wanita sulit untuk ditebak. Ah ada benernya juga ya.


"Mnaa ak tauu"


Nah diatas adalah jawaban terakhir. Merekan pun sebenarnya tidak tau apa yang mereka lakukan. Mungkin saja dianggap biasa saja dan berjalan apa adanya.


Tapi terlepas dari semua itu ada benarnya juga kata-kata "Karena cewek itu bukan tebakan"


Kenapa kita malah sibuk menebak apa yang dipikirkan wanita tersebut padahal si wanitanya ga berfikiran untuk main tebak-tebakan.

Sumber : Pantai MJ - Muara Indah Desa Arung Parak


Rasanya sudah lama sekali tidak menginjakkan kaki ke kampung halaman. Yaa tapi memang kenyataannya lama sekali, baru kali ini saya merantau selama ini sampai-sampai belum pernah pulang ke rumah.


Baca juga : TIBA-TIBA HUJAN - Sambas #2


Hampir setengah tahun saya berada di sini. Tanggal 7 Februari nanti saya genap 6 bulan berada di Kabupaten Sambas, lebih rinci lagi di desa Arung Parak. Kalau dibilang lama pastinya memang lama, apalagi saya belum pernah pulang ke rumah. Mengobati rasa rindu kepada orang tua hanya bisa dilakukan dengan menelpon ataupun video call saja. Tapi tak mengapa, setidaknya bisa menyempatkan waktu mengobrol dengan keluarga.


Mungkin ini jalan ninja saya harus bekerja jauh dari rumah terus. Sebelum di sini saya bekerja masih seputaran Kabupaten Kubu Raya, memang masih jauh tapi masih bisa menjangkau untuk pulang ke rumah. Sekarang saya mendapat kesempatan untuk merantau jauh dari rumah. Yaa namanya merantau pasti jauh dari rumah kan.


Saya kira pekerjaan ini akan selesai akhir tahun 2022, ternyata pekerjaan belum selesai yang membuat saya harus bertahan di sini sampai sekarang tulisan ini dibuat tanggal 29 Januari 2023. Wahh ternyata merantau juga bisa menambah usia tanpa kita sadari.


Awalnya saya ingin pulang kalau ada kesempatan, seperti tahun baru atau apalah itu. Tapi ternyata saya tidak bisa pulang. Hmm agak sedikit gimana gitu rasanya. Tapi setelah sekian lama saya berfikir untuk menyelesaikan pekejaan ini terlebih dahulu sampai benar-benar selesai. Toh di sini sudah bisa beradaptasi dengan orang-orang setempat, walaupun mungkin saya masih terkendala soal bahasa. Tapi tenang kita kan hidup di Indonesia Raya jadinya ga perlu khawatir soal bahasa yang kita gunakan.


Enaknya merantau memang seperti ini, kita bisa melihat budaya yang ada dan lebih asiknya lagi kita bisa sambil belajar tentang budaya tersebut, seperti contohnya bahasa tadi.


Baca juga : Ngomongin Merantau


Rasa ingin pulang sedikit memudar karena sudah terbiasa dengan kondisi yang seperti ini.


Akan banyak cerita mungkin setelah saya meninggalkan tempat ini dan berpindah lagi ke tempat yang lainnya untuk mencari cerita selanjutnya. 


Sumber :