Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang berbeda. Dan setiap tujuan hidup tersebut pasti banyak melalui rintangan dan cobaan yang berbeda-beda pula setiap individu. Usaha yang berbeda dan hasil yang berbeda untuk tujuan yang berbeda-beda pula.


Baca juga : Sejatinya Kita Kesepian


Seringkali kita dihadapkan dengan orang-orang yang sudah memiliki jalur hidup yang lurus dan sedikit sekali belokannya ataupun tikungannya. Padahal aslinya sawang sinawang ya namanya juga hidup. Ada dua tipe manusia saat melihat saudaranya memiliki jalan hidup yang mulus. Ada yang ikut senang ada juga yang malah iri dengan kehidupan orang lain. Padahal kita sudah digariskan memiliki kebahagiaan masing-masing.


Di lingkungan pertemanan misalnya seseorang dalam hidupnya sudah bisa dikatakan sukses, tentu sebagai teman kita juga harus ikut merasa senang juga jangan malah merasa benci kepada teman kita yang sukses.


Di tulisan kali ini sebenarnya cuma mau ngomongin setiap orang memiliki tujuan hidup masing-masing.


Ada orang yang ambisi belajar terus supaya mendapatkan juara di kelasnya dan itu sudah merupakan pencapaian yang dia inginkan walaupun dia ada yang lemah dalam bidang tertentu misalnya non akademik. Ada juga yang tujuan hidupnya berhasil menaklukkan beberapa gunung yang ada di Indonesia. Menjadi guru, pilot, polisi, tentara, dokter, kepala proyek, petani, nelayan, pengusaha dan masih banyak lagi yang lainnya.


Mereka semua mengejar apa yang mereka inginkan tentu saja ada yang mereka korbankan. Seperti waktu, uang, hobi, keluarga, pasangan, teman, organisasi, pendidikan, pengalaman, tenaga dan yang lain-lainnya. Walaupun ga semua dikorbankan, mungkin salah satu ataupun salah dua diantara pilihan di atas. Yang menaklukkan gunung sudah pasti mengorbankan uang untuk membeli segala kebutuhan pendakian. Pendidikan seseorang yang rela meninggalkan kampung halamannya hanya untuk meraih cita-citanya selama ini. Membahagiakan keluarga tapi harus rela kehilangan pasangannya. Rela menahan malu dan gengsi untuk mewujudkan impian yang selama ini tertunda. Semua yang sudah menjadi tujuan mesti memiliki resiko yang harus siap kita tanggung kedepannya.


Melihat seseorang memiliki tujuan hidup yang jelas bisa membuat kita senang melihatnya.


Tapi saya yang menulis ini malah ga tau arah tujuan hidup saya mau dibawa kemana.



Sudah 1 tahun lebih saya berada di sini, tahun kemarin 7 bulan dan tahun ini 7 bulan juga. Rasanya sudah lama sekali ya meninggalkan kampung halaman. Apakah orang di rumah rindu atau mungkin biasa-biasa saja? Sebenarnya saya juga bingung kalau pun pulang saya harus apa di rumah tapi kalau lama-lama di sini juga apa yang ingin saya perbuat. Menjelang hari-hari akhir memang membosankan karena kita kebanyakan menunggu apalagi menunggu yang tidak pasti.


Kedatangan saya di sini yang kedua kalinya memang sudah direncanakan karena melanjutkan pekerjaan tahun lalu. Siap tidak siap memang harus bertemu dengan orang-orang lama yang sudah pernah kita tinggalkan sebelumnya. Tapi di kesempatan kali ini, saya juga banyak dipertemukan dengan orang-orang baru.


Tentu suasana tahun ini dan tahun sebelumnya berbeda. Semua ada baik dan buruknya, yang jelas banyak baiknya. Suasana tahun lalu cenderung lebih berisik dan seru dikarenakan ramai. Dibandingkan tahun ini yang ga seramai tahun kemarin, tapi suasananya tetap masih dapat walaupun dinikmati dengan cara yang berbeda. Dan yang pasti tahun ini sudah banyak kenal orang di sini jadinya ga perlu capek-capek lagi kenalan satu persatu.


Di tahun ini saya juga sempat berpikir bahwa waktu yang dihabiskan untuk tahun ini akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tapi nyatanya malah lebih lama. Mungkin karena banyak kendala yang menghambat pekerjaan sehingga menjadi lama.


Sekarang Khoir Lagi Apa?


Tulisan ini saya tulis hari Rabu, 27 Desember 2023. Hari sebelumnya saya sudah menulis judul tapi belum ada isinya (biasanya lagu itu belum ada judul, eh ini malah belum ada isi). Bingung sebenarnya mau nulis kayak gimana, padahal di dalam kepala ini banyak banget yang mau dituangkan ke dalam tulisan (walaupun tulisannya ga ada yang baca wkwk). Tapi coba-coba deh nulis sedikit eh ternyata lama-lama jadi juga tulisannya kan.


Lagi duduk dan menulis ditemani kipas angin yang sedari Maghrib tadi sudah nyala. Werr werrr, keliatan sepi banget ya hari-hari akhir tanpa adanya keramaian. Padahal kita butuh waktu untuk sendiri walaupun hanya sekedar istirahat ataupun nonton. Tapi kalau tiap hari bosan juga ya sampai mata jadi bengkak ni karena kebanyakan tidur dan main hp.


(Bentar-bentar, istirahat dulu nulisnya lanjut besok lagi kayaknya ya hehe)


Sabtu, 30 Desember 2023


Waduhh udah 3 hari lalu ya saya terakhir menulis. Tadi habis dari lembur (menjelang hari akhir masih nemu lembur). Tapi harus dikerjakan supaya bisa pulang ke rumah, walaupun ga bisa hari ini juga pulangnya.  Pekerjaan tinggal 1 lagi (harusnya) setelah itu baru bisa pulang. Ehh bentar kayaknya harus nunggu bentar lagi baru bisa pulang. Ga apa-apa selagi kita menjalaninya dengan damai pasti semua akan baik-baik saja.


Tahun Baru


Kayaknya tahun baru masih di sini. Ga masalah sebenarnya karena tahun sebelumnya saya juga tahun baru berada di sini (Sambas). Lagian di rumah juga ga ada tradisi ngerayain tahun baru jadinya ga ada yang perlu dikejar untuk pulang ke rumah.


Tapi belum lama ini saya mendapatkan undangan dari teman SD saya yang akan melangsungkan pernikahan. Selamat sebelumnya untuk teman saya yang udah lama banget bertemannya dari TK, SD, MTs dan MA. Ya memang ketemu terus dari dulu sampai lulus sekolah. Sekali lagi selamat dan semoga yang lain bisa cepat menyusul ya (yang nulis kapan?) Wkwk belum dulu ya nanti dulu masih banyak yang harus dipikirin kayaknya.



Minggu, 31 Desember 2023


Kembali lagi masih mau bahas tentang kepulangan saya. Maaf banget baru nongol lagi karena lagi ngumpulin mood buat nulis.


Hari kepulangan saya ke rumah semakin dekat. Rasanya memang tidak sabar untuk bertemu keluarga dan teman-teman. Masih banyak juga yang harus ditemui saat pulang nanti dan saya harus siap berpisah juga dengan orang-orang yang berada di sini. Tapi ga menutup kemungkinan kita akan bertemu lagi di kemudian hari. Di tempat yang sama ataupun di kesempatan yang berbeda. Walaupun sepertinya susah untuk bisa bertemu kembali.



Terimakasih Sambas untuk semua ceritanya di kesempatan kedua ini.


(Saya pulang hari Kamis, 4 Januari 2024 dan sampai di rumah pada hari Jum'at, 5 Januari 2024)


Semua tulisan tentang Sambas bisa dilihat di sini : Sambas