Ternyata Lebih Buruk Kehilangan Teman

tulisan khoir


Makin hari kita dihadapkan dengan yang namanya kehilangan, baik itu kehilangan anggota keluarga, teman, sahabat, pasangan, atau mungkin juga pekerjaan. Saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai atau yang kita sukai, pasti ada rasa ga rela untuk melepaskannya. Tapi kehilangan tersebut bukan berarti akan hilang selamanya dari diri kita, mungkin bisa jadi kita mendapatkan yang lebih baik dari apa yang kita inginkan.


Baca juga : Keluarga yang Sukses


Kehilangan teman menjadi pembahasan pada tulisan kali ini. Hmm, kita mendapatkan teman bisa datang dari pintu mana saja, seperti mendapatkan teman saat bersekolah, majelis, kegiatan sekolah, olahraga, pekerjaan, dunia maya dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi dari sekian banyak teman yang kita dapatkan, pasti ada yang benar-benar menjadi teman tapi ada juga yang hanya sekedar teman.


Awal sebelum mengenal satu sama lain mungkin masih asing bagi kita tentunya. Tapi lama kelamaan orang asing tersebut bisa akrab dengan kita dan malah menjadi teman di kemudian hari. Entah apa yang membuat satu sama lain bisa memiliki ketertarikan untuk berteman. Mungkin saja karena satu frekuensi, atau juga bisa karena berawal dari tidak suka malah menjadi suka. Menjadi teman hanya tinggal menunggu waktu agar bisa saling kenal dan akhirnya malah berpisah.


Kata "teman" yang sudah dibangun begitu sulitnya bisa saja hancur ataupun berantakan dikarenakan beberapa faktor. Perpisahan karena lulus sekolah pasti sudah menjadi hal yang biasa untuk kita. Tapi kali ini kita bahas tentang perpisahan teman karena pekerjaan.


Sedikit cerita, saya sudah hampir 3 bulan bekerja di sini (masih di daerah Kubu Raya). Hari demi hari teman silih berganti, ada yang masuk ada juga yang keluar. Sebenarnya hal ini pernah saya alami saat saya masih bekerja di Sintang dulu. Tapi untuk saat ini benar-benar sedikit karena banyak yang dipulangkan. Saya bersyukur karena saya tidak masuk bagian yang dipulangkan, tapi sebenarnya saya agak kasihan dengan teman-teman yang dipulangkan.


Walaupun saya tidak akrab dengan semua orang yang ada di sini, tapi kebersamaan kami tiba-tiba lenyap begitu saja. Yang awalnya makan siang ramai-ramai, sekarang malah sedikit dan terasa sepi. Ya mau bagaimana lagi ini semua sudah menjadi kebijakan.


Kalau ada pilihan untuk memilih lebih baik kehilangan pekerjaan atau kehilangan teman, kalian lebih memilih untuk kehilangan yang mana? Hmm, ada teman saya yang bekerja di sini pernah bilang, "lebih baik kehilangan pekerjaan dibandingkan kehilangan teman". Saya setuju akan hal itu karena yang namanya pekerjaan mungkin saja tidak abadi, tapi namanya pertemanan abadi sampai seterusnya. Walaupun dipisahkan pulau, negara, dan dipisahkan karena pekerjaan, suatu saat nanti mungkin saja bisa bertemu kembali.


Beradaptasi dengan teman yang baru memang membutuhkan waktu. Tapi takutnya malah hancur lagi kedepannya dan harus memulai berteman dengan orang yang baru lagi. Sebenarnya ga papa karena kita bisa memiliki banyak teman dengan berbagai karekter yang mereka miliki.


Ternyata kehilangan teman itu lebih buruk dari pada kehilangan...?

0 Comments:

Post a Comment