MERANTAU ADALAH JALAN NINJAKU - Sambas #1


Sudah lama tidak mengembara, akhirnya bisa kembali lagi untuk menjelajah bumi ini. Masih di Kalimantan Barat, ga perlu jauh-jauh nanti malah ga bisa balik ke rumah.


Saya mempunyai kesempatan untuk kembali merantau untuk sebuah tugas, yaa tugasnya untuk bekerja mencari uang. Tapi selain mencari uang, saya juga pastinya mencari pengalaman baru beserta dengan orang baru. Tapi semua itu perlu adaptasi lagi karena orang-orang sudah berganti. Ga semua berganti, ada juga bertemu dengan orang lama jadinya ga terlalu canggung saat ingin bekerja.


Baca juga : Nanga Pinoh


Kali ini saya berangkat ke Sambas. Saya belum pernah sebelumnya main sampai sejauh ini. Tapi ga papa, saya malah senang karena bisa bepergian sekalian jalan-jalan tapi ingat dengan tujuan awal yaitu untuk bekerja, bukan untuk bermain-main.


Saya berangkat pagi dari rumah dan menunggu di Tugu Pesawat untuk penjemputan menggunakan mobil. Setelahnya saya mulai berangkat menuju ke lokasi. Ga bisa semua ditulis untuk menceritakan apa yang terjadi saat di perjalanan tapi yang pasti sangat menyenangkan dan jadi tambah pengetahuan tentang daerah sekitar.


Yang ga bisa lepas dari pandangan selama perjalanan adalah adanya pesta pernikahan. Yaa mungkin memang lagi musimnya atau gimana ya, soalnya sering saya lihat dari Rasau sampai ke Sambas banyak yang mengadakan pesta pernikahan. Hmm biarlah karena urusan mereka bukan urusan saya.


Sepanjang perjalanan saya juga melihat banyak tempat yang sepertinya pernah ada di mimpi saya saat saya masih tertidur pulas malam hari. Diiringi musik yang membuat perasaan semakin mengalir mengikuti lantunan musik. Seolah apa yang diucapkan telah terjadi kepada diri saya.


Setengah perjalanan saya istirahat terlebih dahulu untuk makan bersama dengan yang lain. Jangan kenyang-kenyang yang penting cukup untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. Perut sudah terisi perjalananpun dilanjutkan kembali. Ahh suasana yang tenang terasa di dalam mobil, membuat mata menjadi ngantuk dan akhirnya tertidur.


Okee dipercepat aja lah ya wkwk, di sepanjang perjalanan hujan pun turun menemani perjalanan kita. Heyy perasaan apa ini? Kenapa ada perasaan yang lain saat turun hujan? Hmm mungkin ada yang salah dengan hujan ini, atau mungkin saya yang salah mengartikan maksud turunnya hujan ini.


Ga lama saya berhenti untuk berganti kendaraan. Saya berhenti di warung untuk menunggu jemputan sepeda motor. Ga menunggu lama, jemputan datang dan kami menuju tempat lokasi menggunakan sepeda motor. Yaa ga jauh dan ga deket-deket amat, yang pasti badan udah capek karena memikul beban berat yang ada di tas (bukan beban hidup ya, wkwk).


Cerita harus berhenti di sini dulu karena belum ada bahan lagi untuk dijadikan tulisan wkwk.

0 Comments:

Post a Comment