Sejatinya Kita Kesepian



Kita diciptakan berpasang-pasangan di dunia ini. Pagi dengan malam, panas dengan hujan, bising dengan tenang, dan bisa juga ramai dengan sepi. Walaupun kita memiliki banyak teman, tapi ada hal yang masih membuat kita merasa kesepian.


Baca juga : Semakin Sedikit yang Kamu Ketahui, maka akan Semakin Baik


Orang-orang yang berada di sekeliling kita, biasanya membawa energi positif yang bisa membuat kita merasa nyaman ataupun tenang. Tapi kembali lagi, semua itu hanya bersifat sementara. Di sela-sela kegembiraan kita pasti ada rasa kesendirian yang tiba-tiba muncul entah darimana datangnya. Yang awalnya kita bisa tersenyum tapi malah membuat kita ingat lagi akan kesedihan ataupun kesepian yang menyelimuti kehidupan kita.


Teman sekolah, teman di sosial media, keluarga, kenalan, tetangga, warga sekitar dan masih banyak yang lainnya, walaupun kita mempunyai itu semua tapi sejatinya kita masih saja kesepian. Kesepian mungkin sudah menjadi teman kita dari kita lahir atau semenjak kita mulai mendapatkan masalah.


Melihat orang lain yang tiap hari menelpon keluarganya, kita juga merasa senang melihatnya. Padahal kita tidak tahu sedang dalam masalah apa mereka setiap harinya. Tak hanya itu, yang setiap harinya gembira dengan teman-temannya belum tentu gembira saat ia sudah pulang ke rumahnya. Orang yang selalu menghibur teman-temannya sebenarnya juga butuh dihibur karena mereka juga mempunyai masalah yang mungkin lebih berat daripada kita saat ini.


Sawang sinawang, ungkapan dari bahasa Jawa yang memiliki makna tentang membanding-bandingkan kegidupan kita dengan kehidupan orang lain. Contoh yang sangat sederhana misalnya tentang masalah gaji. Melihat atau mendengar gaji orang lain yang mungkin lebih besar daripada kita rasanya mungkin ada sedikit iri dalam diri yang membuat kita beranggapan bahwa hidup dia lebih layak dibandingkan dengan orang yang memiliki gaji lebih sedikit dari mereka. Padahal mungkin saja banyak beban yang ditanggungnya maka Allah memberikan mereka gaji yang lebih karena sesuai dengan yang dibutuhkannya. Tapi kebanyakan orang beranggapan salah dan akhirnya terjadilah iri dengki.


Melihat kehidupan orang lain yang sepertinya senang terus tanpa ada masalah. Padahal kita tidak tahu, bisa jadi mereka membungkus kesedihan mereka dengan tawa sehingga kita melihat mereka senang terus tanpa adanya beban. Tapi yakin mereka pasti pernah berada di fase ksepian, walaupun mereka sudah memiliki segalanya.


Kesepian bukan berarti kita langsung mencari keramaian untuk menghibur diri. Tapi terkadang kita harus menikmati kesepian itu sendirian agar kita berpikir bahwa segala sesuatu yang telah ditetapkan bisa kita syukuri. Toh mereka yang kesepian kadang bisa menikmati rasa kesepian itu sendiri dibandingkan harus berada di tempat yang ramai untuk sekedar berpura-pura agar bisa bebas dari rasa kesepian yang ia alami.


Merasa sepi dalam ramai atau merasa ramai dalam sepi?

0 Comments:

Post a Comment