Menyesal

tulisan khoir


Setiap orang pasti pernah menyesali sesuatu. Baik itu sesuatu yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Namun ada juga yang cuek bebek sama apa yang mereka perbuat.


Baca juga: Mencari Ketenangan


Alasan seseorang menyesali perbuatannya bisa beragam. Mulai dari rasa bersalah, ga tegaan, hasil yang buruk, mengetahui fakta yang menyakitkan, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Sebagai contoh pelajar yang sedang mengerjakan ujian. Pelajar tersebut tidak tau jawaban dari pertanyaan yang sedang diujikan tersebut. Alhasil pelajar tersebut menyontek teman yang ada di sebelahnya. Berangan-angan ingin mendapatkan nilai yang bagus dari hasil mencontek, ternyata malah berbanding terbalik dengan kenyataan. Rupanya hasilnya buruk dan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Akhirnya pelajar tersebut menyesal. Bukan menyesal karena sudah mencontek. Melainkan menyesal karena dia mencontek dengan orang yang salah.


Penyesalan selanjutnya bisa kita dapati saat kita mengambil keputusan. Saat kita dihadapkan dengan dua pilihan, kita sering bingung untuk memilih salah satu diantara pilihan tersebut. Dan saat kita harus memilih, ternyata pilihannya salah. Penyesalan pun timbul, "kenapa tidak memilih pilihan yang satunya". Namun nasi sudah menjadi bubur. Pilihan yang kita pilih tidak bisa kita ubah lagi. Tapi tenang, bubur itu enak, jadi nikmatin aja.


Namun penyesalan yang paling membekas itu adalah penyesalan saat kita menyakiti seseorang. Sadar tidak sadar mungkin kita sering menyakiti hati seseorang. Baik itu teman, keluarga, guru, tetangga, makhluk mars, dan makhluk di planet lainnya.


Mungkin saat kita menyakiti seseorang kita belum merasa bersalah. Karena saat itu kita merasa yang paling benar. Hari demi hari kita lewati seperti biasanya. Dan setiap harinya mungkin kita habiskan waktu kita untuk menyakiti seseorang. Namun saat orang lain menyakiti kita, kita langsung tidak terima. Walaupun orang yang menyakiti kita bukanlah orang yang pernah kita sakiti. Kita mulai sadar saat kita merasakannya sendiri. Yaaa, nasi sudah menjadi bubur. Tapi bubur juga enak. Walaupun enakan pecel.

0 Comments:

Post a Comment