Salah Menilai #2

tulisan khoir


Menilai seseorang hanya dengan sekali pertemuan itu sebenernya salah atau ga si ya? Hmm, jadi bingung. Bertemu dengan orang baru mungkin bisa jadi kabar baik dan mungkin saja bisa menjadi kabar buruk. Kalau bicara baiknya tentu kita bisa menambah teman dalam hidup kita, ya walaupun teman yang sesungguhnya itu... Kalau ngomongin buruknya sebenernya banyak, sangking banyaknya kita sampe ga tau nyebutinnya. Bentar-bentar kenapa harus ngajak-ngajak kita?


Menilai Seseorang dari Omongan Orang Lain


Banyak diantara kita yang pernah menilai seseorang hanya bermodal dari omongan orang lain. Yang sebenernya orang lain tersebut belum tentu bener nyampein apa yang mereka omongin. Kita yang udah kebawa emosi dan merasa cocok dengan prasangka kita, menjadi semakin yakin bahwa orang itu memang "begitu".


Baca juga: Salah Menilai


Hasutan orang lain itu memang ampuh untuk menggoyahkan kita dalam berpikiran positip. Ga tau apa motif si orang ini nyampein hal tersebut kepada kita.


Walaupun yang diomongin si orang tadi itu bener, kita ga boleh langsung telan mentah-mentah omongannya (seharusnya tapi). Saya sendiri pernah soalnya ngalamin hal ini, yaa udah sekitar lima tahunan mungkin. Saya percaya aja kan apa yang diomongkan orang lain kepada saya. Tapi setelah beberapa tahun setelahnya saya tersadarkan oleh orang yang menjadi korban dari omongan orang tersebut (wkwk bingung ga si bacanya?). Intinya saya mendengarkan langsung dari orangnya, dan ternyata kejadian yang lima tahun lalu itu tidak seperti apa yang diceritakan kepada saya.


Pikiran Sendiri


Namanya makhluk bumi, bisa aja kan berubah-ubah. Kadang bisa A kadang juga bisa B, yaa tergantung contekan. Kita sering berpikiran buruk kepada teman kita. Ettt kita ganti kata "kita" menjadi "saya" aja ya. Saya ini sebenernya mau ngomongin diri sendiri tapi kok malah ngajak-ngajak jadi kita. Ote-ote, saya sering berpikiran buruk kepada teman saya. Yang saya lakukan memang salah, tapi ada benernya juga si ya saya ngelakuin itu. Saya berpikiran yang paling buruk dulu, jadi apabila sewaktu-waktu terjadi maka saya tidak akan kaget lagi. Contonya itu seperti saat kita membeli HP baru, kita berpikiran terburuk dulu seperti HP ini akan rusak sewaktu-waktu, jadi kita ga bakal kaget kalau HP ini akan rusak nantinya.


Tapi tetep aja ga baik si ya menilai seseorang hanya dengan pemikiran kita sendiri. Bisa-bisa kita malu nantinya kalau kita tau fakta yang sebenarnya itu seperti apa.


Menilai seseorang itu boleh aja sebenernya. Yang ga boleh itu membandingkan seseorang. Yahh semua makhluk bumi memiliki kelebihan masing-masing, begitu juga makhluk mars.


Semua Orang Punya Sisi Baik


Sedikit cerita, saya pernah mendengar orang-orang membicarakan teman saya yang mereka anggap dia itu tidak baik (bukan jahat ya tapi tidak baik). Hmm saya awalnya terpancing dengan omongan mereka. Tapi lama-lama saya berpikir bahwa orang yang mereka omongkan itu ga separah yang mereka omongkan. Saya melihat dari sikap sehari-harinya sangat baik, apalagi dengan teman. Saya ga perduli dibalik itu semua dia tidak baik atau gimana. Yang terpenting, yang saya lihat tidak seperti yang mereka bicarakan.


Ga ada salahnya makan bubur itu diaduk.

0 Comments:

Post a Comment