Kehidupan Teman



Kembali lagi, setelah lama tidak menulis di blog ini. Kini kembali dengan keadaan yang seperti biasanya, lemas dan kurang semangat karena duit udah menipis cuy. Arrgghh, semoga diperlancar lagi kedepannya.

Baca juga : Kembali Menulis 

Oke kali ini ga usah yang terlalu berat-berat. Tapi ga tau juga, ini tulisan bisa beda-beda nangkepnya setiap orang. Tergantung mereka lagi ngapain sekarang atau sedang di posisi apa mereka sekarang.

Yang lagi happy mungkin tulisan kali ini bisa menambah mood mereka lebih ceria lagi. Tapi bagi mereka yang lagi sedih, tulisan ini mungkin dianggap angin lalu saja karena mereka lebih mementingkan kesunyian daripada harus membaca tulisan yang tidak berguna kali ini (perasaan tulisan di sini ga ada yang guna ya dari dulu).

Membandingkan Kehidupan Orang lain


Biasanya kita sering membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Atau mungkin sudah menjadi kebiasaan kita untuk selalu membandingkan hidup? Kalau ditanya salah atau bener ya tergantung. Kalau membandingkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas diri ya bagus-bagus aja dan harus dilanjutkan selama masih di jalur yang positif. Tapi kalau hanya sekedar membandingkan dan membuat kita kurang bersyukur, mendingan tinggalin aja deh karena ga ada manfaatnya.

Tapi kadang seru tau kalau sedih-sedih gitu vibesnya, kayak jadi galau-galau gimana gitu dan akhirnya sedih dan nangis. Ah, rasanya plong banget bisa ngeluarin uneg-uneg kita dengan cara tangisan, terkadang orang tidak bisa menangis karena sudah lupa caranya untuk menangis.

Oke kembali ke topik tadi. Selalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Kalau orang jawa bilang biasanya adalah "sawang sinawang".

Kita melihat kehidupan teman kita yang begitu nikmat tanpa beban. Yaa itu kan dari sudut pandang kita, mereka juga kalau lihat kita juga bakalan mikir kaya gitu. Padahal aslinya kita sama-sama punya beban dan masalah sendiri yang harus segera diselesaikan. Karena yang kita lihat belum tentu sama dengan kenyataan sebenarnya.

Mengobrol dengan Teman


Kalau kita ngobrol dengan teman atau bisa dibilang waktu kumpul ramai-ramai, kadang orang akan membanggakan dan akan menunjukkan "ini loh aku". Untuk membuat lawan bicaranya kagum dan terheran-heran. Tapi pernah ga si kalian ngobrol empat mata dengan dia? Kadang vibesnya beda banget cuy, apalagi kalau kita ngobrolnya di waktu malam hari. Ada yang bilang kalau malam hari itu adalah waktu dimana orang susah untuk berbohong (tapi kata siapa ya? hehe).

Kadang kita menyepelekan obrolan teman dan malah acuh. Padahal kita bisa mendapatkan informasi yang berguna untuk kita. Kalaupun ga ada informasi kita seenggaknya menghargai dia berbicara (tapi ya kadang suka motong pembicaraan si biar ga panjang ceritanya).
Padahal dengan teman yang kita ajak ngobrol mungkin bisa mendapatkan solusi atapun kita bisa bantu masalah dia dan mendapatkan solusi bersama-sama.

Membantu teman tidak harus berupa materi ya. Waktu dan jiwa kita itu juga bisa dikatakan membantu teman.

Berperilaku Baik


Kadang kita ga menyangka, teman kita yang dulu sering kita bully malah menjadi orang yang sukses ketimbang si tukang bully. Ataupun yang sering juara kelas malah jadi biasa-biasa aja. Yaa itu ga ada sangkut pautnya kayaknya kalau soal harta. Selagi kita baik ya pasti ada aja balasannya, walaupun tidak langsung dari orang yang kita tolong.

Di usia sekarang kita harus banyak membangun jaringan untuk kedepannya, terutama dengan teman. Setelah lulus sekolah, ada teman kita yang kuliah, menjadi polisi, tentara, dokter, petani, kurir, kuli, supir, guru, pilot, atau bahkan ada juga yang menjadi artis (siapa tapi?).

Dengan adanya berbagai macam jenis pekerjaan ataupun kegiatan, kita jadi banyak tau ni teman kita ahli di bidang apa. Nah ini bisa jadi solusi untuk kita kedepannya, suatu saat kita lagi susah dan membutuhkan pekerjaan, kita bisa menghubungi salah satu dari mereka.

Ataupun kita sedang sakit kita bisa konsultasi dengan teman kita yang menjadi dokter. Yang mempunyai angkutan tapi bingung mau ngangkut pake apa, nah teman kita yang supir bisa kita panggil. Ga cuma itu, dengan adanya mereka mungkin kita bisa lihat kedepannya dan bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita nanti sebagai referensi mereka kedepannya ingin menjadi apa.

Berteman adalah hal yang positif. Selagi kita bisa berkumpul dengan teman dan melupakan sejenak hiruk pikuk dunia ini, kita akan merasa tenang walaupun mungkin hanya sebentar.
Berteman itu selamanya, yang sementara itu dunia.

Tulisan ini saya tulis setelah pulang nongkrong dengan teman di sebuah cafe. Ya hanya berdua, tapi dari obrolan tersebut banyak sekali cerita yang kami utarakan. Mungkin yang dibahas ga jauh-jauh tentang pekerjaan, teman, atau mungkin tentang perempuan. Yang pasti selalu dibahas itu masa depan, walaupun belum tau gimana kedepannya (jalanin aja xixixi, kata siapa ini jalanin dulu wkwk). Karena kalau bahas masalalu adanya pait aja ni. Untung pesen es coklat jadi ada manis-manisnya.

Rasau Jaya, 17 Mei 2023
22.28 (selesai menulis)

0 Comments:

Post a Comment