Katanya kalau ada masalah kudu dibicarain, kok malah dipendam sendiri. Kalian semua pernah denger kan kalimat "laki-laki tidak bercerita". Tapi emangnya bener ya kayak gitu?


Sebelumnya gue udah coba buat survei ke temen-temen mengenai hal ini. Walaupun jumlahnya ga banyak, setidaknya bisa mewakili lah ya. Oh iya, yang pasti survei kali ini gue tanya-tanyanya ke temen cowok ya (laki-laki, pria, jantan, atau semacamnya).


Berbeda dengan tulisan sebelumnya yang berjudul Sifat Wanita, Susah Ditebak. Kalau tulisan ini gue tanya ke temen cewek (perempuan, wanita, betina, atau semacamnya).


Langsung mulai aja kayaknya biar ga panjang-panjang tulisannya.


Apakah anda nyaman menceritakan masalah anda dengan orang lain?




Sebagian besar menjawab Tidak, Mungkin, dan Ya. Tapi kalau dipikir iya juga ya, kadang ga enak kalau kita mau cerita sama orang lain takutnya malah nambah beban dia dan bukannya dapat solusi malah dapat ejekan.

Walaupun memang ada waktunya untuk kita bercerita kepada orang lain sekedar meringankan beban.

Tantangan terberat apa yang anda rasakan dalam hidup saat ini?

  • kerja
  • Nabung nikah
  • Pekerjaan, keluarga dan asmara di dalam waktu yg bersamaan
  • Di beri harapan setinggi langit Lalu di kecewakan keadaan sedalam lautan
  • Rasa rindu kepada orang tua yang sudah tiada dan tidak dapat bertemu kembali didunia
  • Ekonomi
  • Kehilangan orang yang disayang
  • ...
  • Susah mencari pekerjaan
  • Menghadapi ketidakpastian dan keraguan diri
  • Cari duit untuk kawin
  • Diri sendiri
  • Permasalahan ekonomi
  • Mungkin untuk saat ini hanya itu aja sih
  • Dikejar umur, tapi belum jadi apa2 (bekerja)
  • Belum bisa membanggakan orang tua
  • Kepooo
  • Terpaku ke obat obatan terlarang
  • Mengejar karir atau membahagiakan orang tua
  • semuanya
  • Ingin mencoba sesuatu takut dengan resiko, jika tidak mencoba takut menyesal
Banyak juga ya ternyata yang nyampein pendapat mereka. Tapi kebanyakan memang ga lepas dari masalah ekonomi ya. Apalagi mereka yang udah punya pasangan dan udah dikejar umur buat nikah.

Laki-laki juga diberatkan dalam berbagai hal ya. Mulai dari ekonomi, keluarga, masa depan dan yang lainnya. Sampai terkadang mereka lupa dengan diri sendiri karena sibuk membantu orang lain seperti keluarga ataupun pasangan.

Siapa si yang ga kepengen nikah? Semua juga pengen, cuma memang banyak faktor yang buat kita terlambat ke jenjang tersebut. Melihat teman kita yang udah pada sukses dan menikah rasanya ikut seneng dan ada sedih di dalamnya, berpikir "kapan ya giliranku?"

Rasa penasaran juga ada dalam diri laki-laki. Pasti pernah mikir kan, mau sampe kapan hidup kayak gini? Harus coba hal baru, tapi takut gagal, kalau ga dicoba malah menyesal. Serba salah.

Ternyata masalah laki-laki ga beda jauh ya.

Kalau kalian ada masalah, ceritanya kemana?



Ternyata banyak yang lebih milih cerita ke teman ya. Kalau lagi kumpul isinya cuma sambat aja yang ada dan adu nasib. Tapi di balik itu biasanya membuahkan solusi. Kalaupun ga ada solusi seenggaknya bisa ngurangin beban karena udah dibagi sama yang lain.

Keluarga yang bisa mengerti kita juga termasuk anugerah. Walaupun kadang solusi yang mereka berikan bertentangan dengan apa yang kita butuhkan.

Ahh berat juga ya ternyata. Tapi hebatnya lagi mereka yang masih bisa memendam masalah mereka sendiri tanpa koar-koar, walaupun rasanya udah pengen diluapkan.

Dari semua itu ternyata yang memilih untuk bercerita ke pasangan sangat sedikit. Kemungkinan mereka tidak ingin menambah beban pasangan yang takutnya malah dikasihani bukan dicintai. Mereka juga beranggapan pasangan ga perlu tau apa susahnya kita di luar, mereka hanya perlu tau hasilnya saja.

Tapi bagi mereka yang curhat kepada pasangannya juga ga ada salahnya selama pasangan mereka mengerti. Kalau sama-sama mengerti bakalan nyaman karena bisa saling berbagi.

Seberapa nyaman anda menceritakan masalah kepada orang lain?


Keterangan : 1-5 (tidak bercerita - sangat perlu bercerita)

Walaupun di awal mereka pengen bercerita tentang masalah hidupnya, ternyata mereka tetap merasa tidak nyaman bercerita kepada orang lain. Tidak ada yang benar-benar nyaman saat bercerita dan berbagi masalah dengan orang lain.

Apa yang anda pikirkan pertama kali saat ingin menceritakan masalah anda kepada orang lain?


  • Kepercayaan
  • Mendapatkan saran, dukungan dan solusi
  • Takut si pendengar memberi Reaksi dan solusi yg tidak menyenangkan jadi lebih Baik nya tidak terlalu berlebihan dalam bercerita tentang masalah kita
  • Tanggapan atau respon dari orang tersebut
  • Ketenangan
  • Aman tidak ya
  • ...
  • Tidak percaya sama orang
  • Dapat menemukan sudut pandang baru dari masalah kita
  • Minjem duit
  • Rasa lega
  • Apakah hal ini mengganggu merekanatau tidak
  • tidak ada soalnya kan udah se frekuensi udah dari lama
  • Orang ini bocor nggak ya/ bisa jaga rahasia
  • Apakah dia akan menceritakan masalah saya pada orang lain
  • Mencari solusi
  • Tidak a
  • Takut di beberkan ke orang lain
  • ragu
  • Respon dari lawan cerita apakah sesuai dengan yg diharapkan
Alasannya macem-macem juga ya ternyata wkwk. Cari aja jawaban kalian yang mana itu.

Dukungan yang anda harapkan?



Mungkin karena udah dewasa jadinya kebanyakan memilih untuk mendapatkan saran dan solusi. Ibaratnya ga bertele-tele lah. Walaupun gitu mereka juga pengen didengar aja tanpa harus kalian olok-olok.

Menurut anda, laki laki perlu solusi atau dimengerti saat sedang dalam masalah



Tapi kalau cuma dihadapkan dengan dua pilihan, ternyata agak berat juga ya, selisihnya ga begitu jauh.

Kenapa laki-laki tidak bercerita?


  • malu
  • Karna laki laki harusnya kukur kukur endog
  • Karena kami tidak mau berbagi penderitaan kepada sekeliling kami
  • Harus diselesaikan dahulu
  • Tidak semua masalah bisa di selesaikan dengan curhat dan cerita ,Laki-laki bercerita namun bukan kepada manusia mengeluhkan masalah dengan manusia belum tentu ada solusi tetapi jika mengeluh kepada TUHAN sudah pasti akan ada solusi
  • Lebih menyimpan masalah nya sendiri dan tidak mau membuat orang tersebut tidak nyaman dengan apa yang kita rasakan atau hadapi dalam hidup ini.
  • Takut menambah masalah
  • Karena tidak lebay
  • ...
  • Laki2 tidak mau menyusahkan orang lain
  • Malas
  • Karena ingin terlihat kuat
  • Mane lh aku tau, mungkin die malu kali same gengsi
  • Maybe belum tentu orang akan dapat memberikan jalan keluar
  • Karena takut diremehkan
  • Laki laki tidak bercerita diam diam punya mx king solo stayle
  • Jika hal tersebut masih bisa diatasi sendiri
  • Tidak akan
  • Karena lebih suka memendam masalah sendiri
  • Sejati nya laki”tidak akan pernah bercerita
  • Karena malas untuk berdebat
  • ————-
  • cerita jika sudah mabuk berat
  • Ketika menghadapi masalah emosional atau rasa sakit, laki-laki sering kali memilih untuk berpikir bahwa perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

Kenapa laki-laki perlu bercerita?


  • malu
  • Ga perlu, laki laki = hidup, kerja, mati ✔️
  • Agar tidak gila
  • Untuk mendapatkan kebahagiaan bersama
  • Adakalanya jangan memendam masalah sendiri curhat lah kepada temen/keluarga agar meringankan masalah kita, sekiranya mereka memberikan solusi baik
  • Supaya bisa meringankan atau sedikit mengurangi beban pikiran yang ia hadapi.
  • Meringankan beban
  • Agar tidak stress
  • ...
  • Perlu solusi sama orang
  • Gak perlu,unfaedah
  • Karena dapat mengurangi beban emosi
  • Karena laki-laki juga punya hati dan perasaan yang ingin diungkapkan
  • Untuk mendapatkan pencerahan
  • Untuk menenangkan pikiran, walaupun masalah ga akan selesai tapi setidaknya pikiran jadi tenang
  • Laki laki tidak bercerita diam diam punya mx king solo stayle
  • Karena kadang kita perlu masukan orang lain
  • Tidak akan
  • Meringankan beban emosional
  • Ngk perlu cukup di rasakan
  • Supaya bisa cari solusi
  • Supaya tidak gila πŸ˜…
  • agar tidak bunuh diri
  • Untuk mengekpresikan perasaan mereka bahwa laki-laki juga ingin didengar. Laki-laki tidak sekuat itu, mereka hanya sok kuat wkwkwk

Ada komentar atau masukan tambahan?


  • Tidak ada
  • Tetap hidup meskipun ga berguna
  • Memohonla pada yg maha kuasa.
  • Jika ingin bercerita keluh kesah, ceritalah kepada orang yang sudah sangat anda percayai dalam hal apapun.
  • Untuk saran saya, pertanyaan no.3 itu sebaiknya diberikan jawaban "yang lain". Supaya orang yang tidak memiliki tempat untuk bercerita bisa lebih memiliki jawaban nya sendiri.
  • Selebihnya sudah bagus. Terima kasih.
  • Mantapp
  • Dunia ini Fana
  • No komen
  • Sekian terima kasih
  • Netral aja lh gua
  • Lebih baik bercerita daripada di pendam sendiri
  • kurang lagi pertanyaannya
  • Laki2 boleh bercerita kepada siapapun ia mau. Jangan terlarut dalam bebanmu sendiri dan merasa bisa tanpa orang lain. Karena kadang adanya orang lain dapat memberi prespektif yang berbeda dan tak pernah kau pikirkan sebelumnya.
  • Laki laki suka memikirkan masalahnya sendiri
  • Laki”tidak bercerita tiba”di kota orang😁🀣
  • Tidak
  • lelaki bukan tidak bercerita melainkan laki laki melilih tempat untuk bercerita
  • Jangan banyak bicara jika belum punya pencapaian, karna omonganmu tidak akan didengar. Jika tidak ada tempat cerita cari cara untuk mengekspresikan perasaanmu entah melalui tulisan, membaca dan masih banyak yg lainnya.
Jawaban laki-laki ternyata beragam ya, mulai dari yang bercanda sampai serius. Mungkin itu cara mereka untuk menutupi masalah.

Terimakasih yang sudah berpartisipasi dalam tulisan ini. Sebenarnya cuma untuk berbagi kisah aja dan ditampung di tulisan ini. Ternyata banyak juga setelah dikumpulin.

Iseng juga awalnya buat tulisan ini.

Sekali lagi terimakasih.



Bertambahnya usia bukan berarti bertambah juga kedewasaan seseorang. Iya, kita sering dianggap belum dewasa di mata orang lain. Bertingkah seperti halnya anak kecil, membuat banyak kesalahan, bahkan masih bisa melukai orang lain. Padahal kita udah merasa lelah menjadi dewasa di tempat lain dan ingin menjadi anak kecil di tempat yang lainnya. Tapi harus diakui itu semua juga salah.


Baca juga : Main Character 


Umur bukan patokan untuk menilai seseorang itu dewasa atau bukan, tapi umur masih saja menjadi tempat yang disalahkan seseorang bila tidak bersikap dewasa. Harus diakui juga kalau semua itu benar.


Bertambahnya usia, lebih banyak merasakan kesedihan ketimbang kesenangan. Senangnya cuma saat kita sadar bahwa masih diberi kesempatan untuk hidup memperbaiki diri. Selebihnya merasa sedih karna bertambahnya usia ini belum bisa menjadi apa-apa. Harapan orang tua, saudara, keluarga, teman, bahkan pasangan, ternyata belum bisa kita wujudkan untuk memenuhi harapan mereka.


Bukan masalah ucapan ataupun hadiah yang kita terima. Udah ga terlalu mikirin yang masalah begituan. Benar-benar dihadapkan dengan tanggung jawab yang ga main-main. Tapi bodohnya, kenapa kita masih di sini aja tanpa melangkah sedikitpun, bahkan bisa dikatakan mundur. Sebelumnya terimakasih bagi orang-orang yang sudah mengucapkan selamat dan doa untuk mereka yang sudah bertambah usia. Walaupun sifatnya bukan barang, tapi itu sebenarnya yang dibutuhkan.


Yang dipikirin bukan diri sendiri. Dengan bertambahnya usia kita, bertambah juga usia orang tua kita di rumah. Mereka juga bertambah tua bukan? Apa yang udah kita berikan kepada mereka dan apa juga yang udah bisa kita banggain ke mereka?


"harus jadi lebih dewasa", kalimat ini yang sering muncul di usia sekarang. Ga ada yang salah dengan kalimatnya, yang salah kita.


Dewasa ini semakin banyak kehilangan sesuatu yang kita cintai. Maknanya bukan melepaskan, tapi menyelamatkan.


Udah ya jangan banyak-banyak nulisnya. Dikira cuma banyak omong doang nanti.



Menjadi pemeran utama sepertinya menyenangkan sekaligus bisa menjadi beban. Kalian yang terlahir menjadi MC di kehidupan ini mungkin merasa beruntung karena melakukan sesuatu terasa lebih mudah. Terlahir menjadi MC juga memiliki kebanggaan tersendiri dibandingkan dengan terlahir menjadi karakter yang lain. Walaupun ga semua orang ingin menjadi MC.

Baca juga : Januari 2025

Balik lagi di masa sekolah, yang selalu mendapat juara dan menjadi kebanggaan guru dan murid lainnya. Rasa percaya guru kepada murid unggulan ini juga tinggi, saat mereka melakukan kesalahan pun guru tidak percaya. Menjadi pemimpin bagi teman-temannya, bisa menjadi ketua kelas, ketua OSIS, ketua panitia, bahkan bisa menjadi panutan dan contoh bagi murid yang lainnya.

Menjadi MC memang kebanggan tersendiri tapi dibalik itu semua mereka menanggung beban yang bisa dibilang cukup berat. Menanggung nama dan gelar "orang baik". Walaupun mereka sebelumnya melakukan kesalahan dan guru tidak percaya, tapi lambat-laun mereka akan menilai kita kenapa orang baik ini malah berbuat kesalahan terus. Yang biasanya juara 1 tapi tiba-tiba malah juara 2 jadi bisa dipertanyakan. Karena memang sejatinya mempertahankan lebih sulit ketimbang menaikkan peringkat. Sama halnya dengan menjaga nama baik lebih sulit ketimbang berbuat baik.

Menjadi MC ternyata ada masanya juga. Ada yang dari MC menjadi NPC, NPC menjadi MC, MC seumur hidup, dan bisa juga ditengah-tengah.

Ketika pemeran utama gagal, semua akan benar-benar menilai. Dan bagi penyandang gelar ini pasti merasa frustasi karena sudah terbebani dengan kepercayaan orang lain. Di kehidupan nyata banyak MC yang gagal ketimbang mereka di masa lalu yang selalu berhasil. Padahal gagal itu juga manusiawi tapi yang membuat berbeda adalah mereka dulunya adalah MC bukan NPC.

Saat NPC berhasil mereka akan dipuji tapi saat MC gagal mereka akan ditinggal.

Menjadi orang yang dulunya serba berhasil dan bisa diandalkan namun sekarang malah menjadi orang yang sering gagal merupakan beban yang teramat berat untuk dipikirkan. Mendapat cemoohan dari orang lain yang dulunya memuji kita dan malah dibandikan dengan karakter yang dulunya biasa aja tapi sekarang malah mereka yang menjadi MC nya.

Tulisan ini tentunya ga untuk semua orang. Yang relate aja.