Apa kabar? Semoga baik-baik aja. Terimakasih untuk semua yang udah terlibat dalam tulisan di blog ini, dari mulai tulisan pertama sampai sekarang, dari 2016 sampai 2025. Saya bisa menulis karena bantuan dari kalian semua. Ide, saran, kritik, bahkan tulisan kalian langsung, sangat berarti di sini.


Maaf apabila dalam penulisan saya dari awal sampai sekarang tidak enak untuk dibaca ataupun tidak relevan dengan pembaca, saya minta maaf. Sejatinya saya menulis bukan untuk semua orang, kalaupun tidak cocok berarti bukan untuk anda dan sekiranya cocok juga syukur-syukur.


Sekali lagi terimakasih dan maaf.


Dari berbagai tempat berkumpul menjadi satu. Semua orang mempunyai kisahnya masing-masing. Ga butuh waktu yang lama untuk bisa akrab dengan teman-teman seprofesi, walaupun dari tempat yang berbeda. Sekitar satu minggu kita sudah bisa akrab dengan mereka. Walaupun begitu, yang kita tahu hanyalah sebatas kisahnya sekarang, belum dengan cerita masa lalunya. Latar belakang setiap orang berbeda-beda, jadi ga bisa kita pukul rata dan menilai semua orang itu sama.


Baca juga : SELESAI - Nanga Tayap #3


Orang yang pergi meninggalkan rumah atau lebih mudahnya kita sebut merantau, mereka kebanyakan untuk bekerja memenuhi kebutuhan anak istri di rumah. Itu bagi mereka yang sudah berkeluarga ya. Walaupun begitu, mereka yang belum berkeluarga juga mempunyai kebutuhan sendiri. Membantu orang tua yang ada di rumah atau membahagiakan diri mereka sendiri bisa jadi alasan mereka untuk pergi dari rumah dan mencari penghasilan.


Tapi pernahkah kalian mendengar mereka yang pergi merantau adalah orang yang hatinya tersakiti? Mereka yang sengaja pergi dan memilih kehidupan baru tanpa ada satupun yang mengenali mereka. Mengubah nomor ponsel bahkan ada juga yang sampai memalsukan data diri mereka. /30 September 2024


Di malam hari, kita semua berkumpul untuk berbagi cerita. Mau gimanapun ceritanya ujungnya tetap aja masalah percintaan ga pernah lepas. Saling mengolok satu sama lain karena sudah ditinggal pasangannya dan ada juga yang memberikan masukan kepada yang lebih muda. Cerita sambil ketawa padahal hati ga baik-baik aja. Udah biasa juga kayaknya tiap taun atau bahkan tiap ketemu jadi bahan obrolan dan olok-olokan.


Cerita udah selesai dan waktunya untuk tidur. Bangun tidur dan siap untuk memulai kerja. Kawan tiba-tiba mendekat ke saya, sambil bilang dia habis putus dengan pacarnya. Padahal tadi malam dia yang paling ngakak dengar cerita orang ditinggal pasangannya. Tapi di pagi hari malah dia sendiri yang harus kehilangan dengan pasangannya. Mau ikut ketawa tapi pernah di posisi itu, jadinya kita saling menghargai dan mengingatkan, walaupun ujungnya jadi bahan olok-olokan balik.


Berkumpulnya orang yang patah hati di satu tempat memang seru ya. Mulai dari yang putus dari pacarnya, masalah keluarga, cek cok dengan istrinya di rumah, bahkan benar-benar kehilangan orang yang mereka sayang akibat kematian.


Hampir semua punya kisah yang sama dengan jalan yang berbeda. Mau ngeluh juga sama siapa, kalaupun cerita tadi ya malah jadi bahan olok-olokan. Bertemu dengan teman yang sudah berkeluarga dan punya banyak masalah tapi tetap dia simpan sendiri tanpa keluarganya tahu. Bahkan ia memilih cerita kepada temannya sendiri, padahal kalau dengar ceritanya, orang rumah yang harus tau.


Ternyata ga semua orang harus tau keadaan kita walaupun mereka itu keluarga kita sendiri.



Sore ini hujan lagi seperti kemarin. Rasanya udah lama ga nulis tentang hujan, harusnya hujan punya tempat tersendiri di blog ini dan bisa masuk dalam kategori menu.


Saya memiliki kepercayaan tersendiri mengenai hujan. Saat hujan turun berarti sedang ada yang bersedih, udah itu aja. Entah di belahan bumi mana saat hujan saya akan berpikir ada yang sedang bersedih atau menangis dengan hebat. Tergantung hujannya, semakin deras maka semakin hebat sedihnya. Apalagi ditambah dengan sambaran petir, kayaknya sedihnya ga main-main.

Tapi malam ini hujannya udah mulai reda, berganti dengan gerimis, tandanya sedihnya sudah mulai mereda. Tapi ada kemungkinan malam nanti tambah deras lagi seperti kemarin malam.

Sedihnya seseorang bukan selalu tentang penderitaan, bisa juga kebahagiaan. Namun kebanyakan memang kesedihan kalau hujannya sampai malam hari.

Dulu, saya tidak tahu siapa yang bersedih saat hujan karena sangking banyaknya manusia. Tapi malam ini saya tidak perlu mencari orang yang sedang bersedih itu.



Apa kabar? Udah lama kan ga ditanyain kabar? Iya aku wakili di sini untuk kalian yang lagi baca.


Sebelumnya terimakasih kepada orang-orang yang rutin mengunjungi blog ini. Satu ataupun dua orang, pasti ada yang baca. Percaya bahwa setiap tulisan pasti ada pembacanya. Padahal dulu kalau nulis isinya "kayak ada yang baca aja", sekarang bisa berterimakasih kepada pembaca yang selalu hadir mengunjungi blog ini. Entah siapa juga ga tau.


Baca juga : Belum Ada Judul Malam Ini #1


Kalian datang ke sini karena apa? Apakah karena teman sekolahku? Atau tentang tulisanku? Atau juga bisa karena aku? Maaf ya penggunaan tanda bacanya kalau salah. Bukan bener-bener penulis, cuma iseng ngisi waktu luang. Dan ini juga sebagai sarana untuk memulai kebaikan dalam diri, karena kalau tidak, hidup ini isinya hanya keburukan saja.


Adanya blog ini, sebagai penyelamat disaat tidak ada tempat untuk bercerita. Udah kemakan stigma bahwa laki-laki tidak bercerita. Ternyata ga semua yang disampaikan di sosial media itu buruk.


Balik lagi ke tulisan sebelumnya, yang berjudul Laki-Laki Tidak Bercerita? Di situ udah dibahas ya kalau laki-laki ternyata juga bercerita, walaupun ada sebagian yang memilih tidak bercerita. Contoh tempat untuk bercerita adalah blog ini.


Sosial media yang lain mungkin aja bisa dinonaktifkan dan ga terlalu berpengaruh di kehidupan. Toh ga ada yang perduli kehidupan laki-laki kan? Mau ada ataupun ga ada sosmed yang dipegang laki-laki kayaknya aman-aman aja wkwk. Ga lah ya bercanda, laki-laki lain mungkin masih perlu untuk pekerjaan mereka atau semacamnya, tapi poinnya bukan itu.


Sebelumnya aku sendiri punya akun Instagram yang sekarang udah dihapus. Akun yang dihapus adalah akun utama dan yang pertama kali ku buat. Jadi, akun Instagram yang sekarang sebenarnya adalah akun kedua ku yang awalnya bertujuan khusus untuk blog.


Balik lagi ke akun utama tadi yang sekarang udah ga ada. Dulu memang tipe orang yang jarang main sosial media, hanya sekedar punya aja udah. Udah berapa taun lupa dan iseng nyoba buka akun itu lagi, ehh ternyata bisa. Cuma liat-liat sebentar sebelum memutuskan untuk menghapusnya secara permanen. Dann ya, ga ada berpengaruh sama sekali di kehidupan ini dan ga ada yang perduli juga. Sekarang hanya punya satu akun aja dan ga ada yang perduli juga kan wkwk. Kalau gitu udah bahas Instagramnya, karena kalau diceritain ga cukup tintanya.


Kalau dibilang hidup, kayaknya aku sendiri lebih memilih blog. Walaupun postingnya random aja dan ga rutin, tapi di sini aku hidup dari 2016 sampai sekarang. Membangun dari nol dan sampai sekarang masih nol wkwk. Kalau orang nol terus kayaknya udah ditinggal itu. Tapi maksudnya dari nol adalah bener-bener belajar sendiri, walaupun ada dibantu lewat buku dan saudara, karena semua ini terjadi karena Mas ku yang awalnya punya blog dan aku jadi pengen ikutan buat. Tapi aku sendiri yang masih aktif sampai sekarang. Tulisan ini udah pernah ku tulis di awal blog ini berdiri ya yang judulnya Blog Baru.


Selamat datang di blog ini yang tulisannya bukan untuk semua orang. Kalau kamu ga cocok di tulisan ini, berarti bukan untuk kamu dan ga perlu dicocok-cocokin. Masih banyak judul yang kemungkinan cocok buat kamu.


Blog ini memang benar-benar penyelamat untuk hidup. Orang-orang juga banyak kenal aku lewat blog ini, walaupun isinya amburadul ya wkwk. Tapi balik lagi kayak tadi, sosial media yang lain mungkin bisa dinonaktifkan atau dihapus bener-bener dihapus. Untuk blog ini bakal tetep ada walaupun jarang posting, karena jarang posting bukan berarti ga aktif ya.


Mudah-mudahan masih ada ya blog ini, walaupun ga terlalu berpengaruh untuk orang lain. Niat yang lain blog ini sebagai pengingat dulu pernah nulis dan bisa dilihat kalau udah tua nanti, bahkan bisa sampe ke generasi selanjutnya. Asal tau alamat blognya aja ya wkwk.


Terimakasih.