AWAL KEBERANGKATAN - Sintang #1

Assalamualaikum...
Hari ini adalah hari keberangkatan saya dan teman-teman. Sebelumnya saya masih mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk disana. Semua sudah beres tinggal menunggu malam untuk kami berangkat.

Sore hari turun hujan yang sangat lebat. Hal itu membuat saya berfikirian buruk. Saya berfikir kalau saya akan batal berangkat lagi. Tapi lama kelamaan hujan sudah mulai reda.

Baca juga : H-1

Malam harinya saya mengecek kembali perlengkapan yang akan saya bawa ke sana. Semua sudah beres dan saya berangkat ke tempat yang sudah ditentukan. Tapi belum berangkat, masih berkumpul untuk berangkat bersama-sama. Sambil menunggu mobil datang, kami mengobrol bersama sebelum meninggalkan kampung halaman. Tidak lama mobil pun datang menghampiri kami.

Kami bergegas mengangkut perlengkapan ke dalam mobil. Setelah perlengkapan sudah selesai, selanjutnya kami yang naik ke mobil. Menggunakan mobil bak, memang agak sempit dengan barang-barang, ditambah lagi 10 orang penumpang. Sempit tapi seru😅.

Awal keberangkatan kami berjalan baik-baik saja. Tapi lama-kelamaan hujan mulai turun membasahi kami. Bergegas mengambil terpal untuk dijadikan pelindung dari tetesan hujan. Mobil yang bergerak laju, membuat terpal tak terkendali. Hampir terbang rasanya. Terpal menampar-nampar wajah kami yang lugu ini😅.

Hmm, saya tidak bisa melihat pemandangan seperti biasanya, dikarenakan tertutup oleh terpal. Tapi saya tetap berbahagia karena akhirnya bisa berangkat.

Kami berhenti untuk membeli bahan bakar kendaraan. Sambil istirahat kami membuka terpal dan melihat tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Perjalanan dilanjutkan kembali dengan keadaan terang, hujan, terang lagi, hujan lagi. Begitu seterusnya. Sampai-sampai kami harus berulang kali membuka dan menutup terpal.

Malam semakin larut membuat kami mengantuk. Tidak sadar sampai mana yang penting kami selamat sampai tujuan. Perjalanan masih lama dan tujuan kami juga masih jauh. Mobil berhenti hampir tengah malam. Kami mengistirahatkan badan dulu di warung. Memesan minuman untuk menghangatkan badan. Setelah dirasa cukup, kami melanjutkan perjalanan kembali.

Kami meninggalkan warung. Perjalanan berikutnya, kami disambut dengan tempat yang gelap tanpa penghuni. Sebenarnya ada penghuni tapi, jarak perumahan menurut saya agak berjauhan.

Sulit rasanya untuk tidur karena tempat yang sempit. Kadang tidur dengan berbaring tapi kadang juga tidur sambil duduk. Saya tidur tapi masih bisa mendengar. Aneh rasanya. Dingin menusuk tulang berselimut di kaki. Menggunakan celana panjang dan jaket belum cukup rasanya.

Sadar tidak sadar kami telah sampai di Nanga Pinoh (kayaknya si iya), seingat saya jam 4 lebih. Kami kembali beristirahat dan setelah itu kembali lagi melanjutkan perjalanan. Kami lanjut untuk mencari Simpang Pandan. Sesampainya disana kami menurunkan barang-barang dari mobil bak untuk selanjutnya dipindahkan ke mobil truk.

Perjalanan kami lanjutkan. Sebelumnya kami sudah beristirahat sambil menunggu mobil truk datang. Kami memasuki perkebunan sawit. Saya kira tempatnya tidak jauh dari tempat awal kami berangkat. Ternyata perjalanan masih jauh. Setidaknya tempat yang luas tidak membuat kami berimpitan seperti di mobil bak.

Singkat waktu, kami tiba di tempat kerja. Kami bersantai dulu kemudian dilanjutkan dengan sarapan. Setelah difikir-fikir, butuh waktu dan tenaga untuk bisa sampai di sini. Semoga kerja ini menjadi kerja yang berkah aamiin.



Wassalamualaikum.

Catatan : Tulisan ini tidak saya tulis pada hari ini. Seingat saya, saya menulis saat sebelum perjalanan, dalam perjalanan, dan sesudah sampai di tempat. Tapi karena terkendala sinyal, saya baru bisa memposting artikel ini.

0 Comments:

Post a Comment