Batal Berangkat

Assalamualaikum...
Kita yang merencanakan, Tuhan yang menentukan. Ya, kira-kira begitulah kalimat yang tepat untuk situasi yang seperti ini. Rencana yang sudah kami buat tiba-tiba diundur entah sampai kapan. Rencana itu adalah bekerja.

Tanggal 14 September 2020, seharusnya kami sudah berangkat menuju ke Nanga Pinoh. Sebelumnya kami sudah bersiap-siap, dari membeli bahan-bahan, peralatan, menyiapkan kebutuhan pribadi, dan lain-lain. Sudah senang hati ini karena bisa berangkat di tanggal tersebut walaupun, tidak sepenuhnya senang untuk meninggalkan kampung halaman.

Baca juga : Istirahat

Hari demi hari kami menunggu untuk berangkat. Setelah hampir tiba waktunya tepat hari Minggu kalau tidak salah, kami batal berangkat karena ada kabar yang kurang baik. Kabar kurang baik itu adalah banjir. Saya kira banjir itu tidak terlalu tinggi dan menurut saya tetap bisa dilewati. Namun, setelah melihat berita di sosial media, saya baru percaya.


Iseng-iseng mengetik Nanga Pinoh di Google, memang benar di sana banyak berita mengenai banjir.


Mungkin butuh waktu yang lama sampai keadaan kembali membaik. Tapi di situasi yang seperti itu saya bisa bersyukur masih bisa membantu orangtua di rumah karena, permintaan krupuk meningkat sehingga produksi krupuk juga harus meningkat.

Untuk saat ini saya dan teman-teman masih menunggu kabar untuk berangkat ke sana. Mungkin masih perlu waktu tapi, tak mengapa mungkin, saya bisa mempersiapkan diri ini jauh lebih matang lagi.

Wassalamualaikum.

Sumber : Miftakhul Khoir
                 kompas.com (gambar)

0 Comments:

Post a Comment